Bung Debisi dan Kesabaran Revolusioner
Ist/bung Debisi--(Sumber Foto: Tim/Betv)
Dia mulai kuliah di jurusan Sosiologi FISIP Universitas Bengkulu tahun 2003 dan wisuda tahun 2009.
Saya percaya kwalitasnya 'bukan kaleng-kaleng' sebab di Sosiologi FISIP UNIB saya bersahabat dengan banyak dosen hebat diantaranya almarhum Mas Bagus Giri Purwo dan Mas Heri Sunaryanto PhD yang lulusan Australia itu.
Ada juga Eka Kurniawan yang semasa kuliah di Pontianak jadi aktifis penentang Orba.
Skripsi Debisi mengangkat topik populis yaitu 'strategi bertahan hidup guru honor'.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Jonaidi, SP Harap Netralitas ASN Diawasi
Tahun 2004 Debisi masuk GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) sebuah organisasi mahasiswa berhaluan nasionalis. Di DPC GMNI pernah duduk sebagai Ketua Bidang Organisasi tahun 2007-2009. Setelah sebelumnya pernah jadi Ketua Komisariat GMNI FISIP tahun 2005-2006.
Terhitung sampai tahun 2023 ini sudah sebelas tahun Debisi menjadi staf non PNS dibagian Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Provinsi Bengkulu. Sebuah waktu yang lebih dari cukup untuk memahami soal Kepemiluan dari A sampai Z.
BACA JUGA:Jemaah Haji Bengkulu Kembali ke Tanah Air, Jonaidi, SP: Semoga Mabrur dan Berkah
Sebuah 'Kesabaran Revolusioner' dari seorang staf yang bernama Debisi Ilhodi sampai dia kemudian dipercaya menjadi pimpinan di lembaga itu.
Saya percaya, setidaknya sampai saat saya tulis artikel pendek ini, Debisi secara kemampuan dan idealisme akan sanggup mengemban tanggung-jawab sebagai Komisioner Bawaslu Provinsi Bengkulu.
Selat Sunda, 25 Juli 2023. Pukul 17.14 WIB, Agustam Rachman, Penulis, Menetap di Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: