Provinsi Bengkulu Diguyur Anggaran Dari Pusat Rp35 Miliar, Wisata DDTS Segera Ditata dan Dibangun

BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Provinsi Bengkulu kembali mendapatkan kucuran anggaran dari Pemerintah Pusat tepatnya Kementerian PUPR sebesar Rp35 Miliar. 

Anggaran tersebut diberikan untuk Provinsi Bengkulu yang akan digunakan untuk melakukan penataan dan pembangunan pariwisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) yang terletak di Kota Bengkulu. 

BACA JUGA:Optimalkan Potensi Panas Bumi di Hululais, Pertamina Geothermal Energy Raih Apresiasi Gubernur Bengkulu

"Pembangunan jembatan Elevated di sepanjang Danau Dendam saat ini masih terus dilaksanakan. Untuk jalan yang lama, itu nantinya akan dilakukan penataan ulang sebagai kawasan wisata dan sudah dianggarkan Kementerian PUPR Rp35 miliar," sampai Tejo Suroso, PLT Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu. 

Dengan anggaran yang diberikan Kementerian PUPR, nantinya akan dibangun berbagai fasilitas di lokasi jalan yang lama. Adapun beberapa fasilitas pendukung yang akan dibangun diantaranya, tempat parkir, pusat UMKM, serta sarana dan prasarana yang akan mempercantik tempat wisata tersebut. 

BACA JUGA:Masuki Agustus, Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Kebut Pengerjaan

"Fasilitas untuk mendukung agar para wisatawan tertarik berkunjung, mulai dari tempat pedagang hingga fasilitas di danau tersebut akan dibangun," tambahnya. 

Berbagai persiapan untuk melakukan proses pembangunan tempat wisata DDTS saat ini menurut Tejo Suroso sudah hampir rampung, hanya tinggal melakukan relokasi terhadap pedagang yang memang telah ada sebelumnya. 

BACA JUGA:Tetap Komitmen Tuntaskan Program Prioritas, Tejo Suroso: Kita Selesaikan Sesuai Petunjuk Gubernur

"Untuk pembebasan lahan sudah tidak ada masalah, kita tinggal berembuk bagaimana kemudian pedagang ini bisa kita geser sementara sedang dilakukan pembangunan," tambahnya. 

Sebagai tambahan, bahwa saat Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah melakukan proses pembangunan jembatan Elevated di DDTS. Proses pembangunan tersebut akan diselesaikan selama 300 hari masa kerja, dan menelan APBD sebesar Rp87,9 Miliar. (ADV) 

Sumber: