BPOM Bengkulu Uji Sampel Jajanan Anak di Lingkungan Sekolah, Ini Hasilnya

Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, bersama Pramuka menggelar rapat pembahasan hasil akhir pelaksanaan aksi perubahan pengawasan pangan jajanan anak sekolah (PJAS), di luar lingkungan sekolah dasar (SD) pada Senin 18 September 2023 pagi.--(Sumber Foto: Aap/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) BENGKULU, bersama Pramuka menggelar rapat pembahasan hasil akhir pelaksanaan aksi perubahan pengawasan pangan jajanan anak sekolah (PJAS), di luar lingkungan sekolah dasar (SD) pada Senin 18 September 2023 pagi.
BACA JUGA:Tayangan Iklan Obat Tradisional dalam Pengawasan KPID Bengkulu dan BPOM
Kegiatan ini bertujuan untuk mengawasi keamanan pangan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah guna mengantisipasi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna sintetis.
Selanjutnya, tanggal 11-13 September 2023, anggota Saka POM kembali melakukN pengawasan uji sample terhadap 43 SD di Kota Bengkulu, hasilnya sebanyak 184 sample makanan memenuhi syarat.
BACA JUGA:BPOM dan Polda Bengkulu Ungkap Penjualan Ribuan Pil Samcodin, Satu Pelaku Turut Diamankan
Asisten II Kota Bengkulu , Sehmi Alnur memberikan apresiasi kepada BPOM yang telah melakukan pengawasan terhadap jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.
"Jajanan yang ada di sekolah, jauh dari kontrol orang tua, sehingga lembaga sekolah haru bisa mengontrol jajajan tersebut. Namun, tidak memiliki alat uji. Sehingga saka pramuka balai BPOM melakukan pengawasan, dengan sample dan uji," kata Sehmi.
BACA JUGA:Heboh Kopi Instan Mudah Terbakar, Begini Penjelasan BPOM
Semua pedagang yang ada di lingkungan sekolah di Kota Bengkulu, telah dilakukan uji sample oleh BPOM Bengkulu.
Sementara itu, Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram menyampaikan bahwa di kota Bengkulu, ada sekitar 43 sekolah yang menjual makanan dari pedagang di luar lingkungan sekolah, dengan total pedagang sebanyak 119 orang.
BACA JUGA:BPOM Periksa Jajanan Sekolah Dan Pasar
"Dari dua kali identifikasi dilakukan, terdapat sekitar 300 sample yang di kumpulkan dari para pedagang, untuk dilakukan uji formalin, borak mamupun pewarna makanan yang berbahaya. Baik di bakso goreng, pentol goreng, dan jajanan lainnya, yang dijajakan untuk anak SD di Kota Bengkulu", sampainya.
Dari hasil uji tersebut, tidak ada ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: