Dulu Jadi Primadona, PTM Pasar Minggu Kini Tinggal Cerita
Kondisi PTM (Pasar Tradisional Modern) Pasar Minggu di Kota Bengkulu kian sepi ditinggalkan pengunjungnya.--(Sumber Foto: Robi/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Kondisi PTM (Pasar Tradisional Modern) Pasar Minggu di Kota Bengkulu kian sepi ditinggalkan pengunjungnya.
PTM Pasar Minggu yang dulunya sempat jadi primadona pusat fashion ini kini tinggal cerita karena sepi pembeli.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Bengkulu Dilantik, Sumardi: Lanjutkan Membangun Kota
Omzet pedagang pun ikut terimbas turun drastis. Terlebih setelah peristiwa kebakaran besar-besaran beberapa tahun lalu. Banyak pedagang yang mulai menutup kiosnya satu persatu.
BACA JUGA:Arif Gunadi Resmi Dilantik Jadi Penjabat Wali Kota Bengkulu
Runtuhnya geliat bisnis PTM Pasar Minggu pun tak terlepas dari perkembangan teknologi dengan gempuran toko online menggunakan aplikasi seperti TikTok, Instagram dan e-commerce yang menawarkan harga miring.
BACA JUGA:Jelang Pelantikan Pj Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi Gladi Bersih di Balai Raya Semarak
Salah satu pedagang yang masih bertahan, Yuni pun mengutarakan harapannya kepada pemerintah.
"Nangung kami (Pedagang PTM. Red) kini dek, dari omset Rp3-4 juta sehari, kini Rp300 ribu sehari pun belum tentu, turun sampai 90 persen, " ujar Yuni.
BACA JUGA:PTM Terbakar, Puluhan Los Ludes Dilalap Api
Senada, Evi owner Fashion Abang Ade di PTM Pasar Minggu pun mengungkapkan hal yang sama.
Dirinya menyebut pasca pandemi covid-19 terus bermunculan toko online didukung dengan aplikasi TikTok hingga Shopee yang semakin membuat pedagang tradisional jadi terpuruk.
BACA JUGA:Kebakaran PTM, Diduga Korsleting Listrik
"Semenjak ado tik tok shop, Untung 10-15 ribu ajo tetap kami lepas barang ke pelanggan," kata Evi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: