CPO Tidak Tercatat Sebagai Ekspor Bengkulu, Berdampak pada DBH

CPO Tidak Tercatat Sebagai Ekspor Bengkulu, Berdampak pada DBH

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada Agustus 2023 mencapai U$$ 15,13 juta, naik 20,59 persen dibanding Juli 2023. Terdiri dari ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai U$$ 14,19 juta. Namun sayangnya nil--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi BENGKULU merilis nilai ekspor Provinsi BENGKULU pada Agustus 2023 mencapai U$$ 15,13 juta, naik 20,59 persen dibanding Juli 2023. Terdiri dari ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai U$$ 14,19 juta. 

BACA JUGA:Desa Rama Agung Juara 1 Kampung Moderasi Beragama se-Indonesia

Namun sayangnya nilai ekspor tersebut tidak termasuk komoditas Crude Palm Oil (CPO), karena selama ini komoditas CPO belum tercatat sebagai ekspor Provinsi Bengkulu dan tidak melalui Pelabuhan Pulau Baai padahal saat ini ada puluhan pabrik CPO yang beroperasi namun tidak melalui ekspor dari Bengkulu.

BACA JUGA:Dampak El Nino, Lebih 700 Hektar Lahan Sawah Kekeringan di Bengkulu Tengah

Komoditas Ekspor yang tertinggi pada bulan Agustus 2023 ini yakni batubara 12,77 persen, cangkang sawit 1,42 persen, karet 0,94 persen, lintah 0,04 persen dan komoditas lainnya. 

Sementara yang masih menjadi problem atau yang belum tercatat sebagai ekspor Provinsi Bengkulu CPO, kopi, teh, pisang dan lainnya. 

BACA JUGA:Dilantik Besok Jadi Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri: Siap Jalankan Tugas dengan Amanah

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, M.E mengatakan, harus ada upaya dari pemerintah daerah agar ekspor yang belum tercatat sebagai ekspor Provinsi Bengkulu menjadi ekspor Bengkulu.

Dirinya mencontohkan seperti karet walaupun melalui Pelabuhan Boom Baru Sumatera Selatan namun masih terjadi sebagai ekspor Bengkulu tetapi CPO tidak tercatat sebagian ekspor Bengkulu.

BACA JUGA:Realisasi PBB Bengkulu Tengah per Oktober 2023 Capai Rp1,6 Miliar

"Mau di pelabuhan mana terserah yang penting tercatat sebagai ekspor Bengkulu. CPO disayangkan tidak tercatat karena potensi yang luar biasa. Selain itu seperti kopi, teh dan pisang, jika itu terecord maka akan berdampak positif terhadap Bengkulu," kata Win Rizal, Selasa 3 Oktober 2023.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Grebek Rumah Penampungan Benih Lobster Rp3,5 Miliar di Kaur

Win Rizal menjelaskan, kondisi saat ini CPO dari Provinsi Bengkulu diangkut ke Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan lainnya, karena perusahaannya dari luar dan ekspor dilakukan juga  dari pelabuhan luar dan tercatat di provinsi tersebut.

"Ada banyak kerugian yang Bengkulu alami salah satunya, besaran nilai ekspor menjadi patokan untuk Dana Bagi Hasil (DBH), jelas rugi akibat ekspor tidak dilaporkan," pungkas Win Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: