Harga Cabai Merah di Pasar Bintuhan Kaur Makin ‘Pedas’ dalam Sepekan

Harga Cabai Merah di Pasar Bintuhan Kaur Makin ‘Pedas’ dalam Sepekan

Setidaknya selama sepekan terakhir umumnya harga cabai merah di Pasar Tradisional Bintuhan, Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur, mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dari harga normalnya.--(Sumber Foto: Dedi/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Setidaknya selama sepekan terakhir umumnya harga cabai merah di Pasar Tradisional Bintuhan, Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur, mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dari harga normalnya.

Berdasarkan pantauan di Pasar Bintuhan harga cabai merah saat ini mencapai Rp70 ribu sampai dengan Rp80 ribu per kilogram.

Harga tersebut mengalami kenaikan mencapai 100 persen atau lebih dari harga biasanya.

BACA JUGA:Diduga Terlilit Tali Pancing, Nelayan Asal Kota Bengkulu Tenggelam di Perairan Mentawai

Salah satu pedagang Putri (35) menyampaikan bahwa dirinya menjual cabai merah diharga Rp70 ribu per kilogram, dan harga tersebut sudah terjadi selama sepekan terakhir ini.

BACA JUGA:2 Hektar Sawah di Kecamatan Tetap Kaur Terserang Hama Blas dan Kresek

"Ya sekarang lagi naik sudah 4 hari ini aku ngecer 70 ribu per kilogramnya," kata Putri, Minggu 4 Februari 2024.

BACA JUGA:Kejari Ungkap Kerugian Negara Kasus Korupsi di KPU Kaur Capai Rp198 Juta

Putri menduga kenaikan harga cabai merah karena kurangnya pasokan dari petani cabai yang ada di Kabupaten Kaur, jika kedatangan stok cabai dari luar daerah maka harganya akan normal kembali, yakni diharga Rp30 ribu untuk per kilogramnya.

"Mahalnya harga cabai ini karena kurangnya barang dari petani, tapi kalau ada barang dari luar mudah mudahan normal lagi," sambung Putri.

Akibat dari mahalnya harga cabai saat ini para pembeli yang umumnya kaum ibu rumah tangga mengurangi jumlah pembelian yang biasa beli 1 kilogram, sekarang hanya beli sekitar seperempat kilogram saja atau 2,5 ons.

BACA JUGA:Masih Tinggi Peminat! Update Harga Terbaru iPhone 14 dan iPhone 15 per 4 Februari 2024 di iBox, Ada Diskon?

"Karena harga mahal ini kebanyakan pembeli hanya beli sedikit atau seperapat kilogram," tutupnya.
(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: