Penetapan Idul Fitri Tunggu Keputusan Pemerintah, Jonaidi Sebut Perbedaan Bukan Persoalan

Penetapan Idul Fitri Tunggu Keputusan Pemerintah, Jonaidi Sebut Perbedaan Bukan Persoalan

Jonaidi, SP, MM., Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, saat melakukan kegiatan bersama masyarakat.--(Sumber Foto: Tim/Betv)

BENGKULU, BETVNEWS - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu meminta agar umat muslim, agar tidak perlu memperdebatkan mengenai penetapan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 Masehi.

Kendati Muhammadiyah sudah memutuskan Idul Fitri 1445 H jatuh pada Minggu 10 April 2024, namun untuk Pemerintah sampai saat ini masih belum menentukan kapan 1 Syawal 1445 H, hal ini tentu tidak mesti menjadi perdebatan di tengah masyarakat.


Gambar Merupakan Salah Idul Fitri di Masjid Raya Baitul Izzah Provinsi Bengkulu.--(Sumber Foto: Tim/Betv)

Menurut tokoh Nahdlatul Ulama yang aktif di Kabupaten Seluma tersebut, bahwa perbedaan merupakan hal lumrah terjadi, sehingga tidak perlu memperdebatkan apa lagi mencari kebenaran dari perbedaan yang terjadi.

"Kemungkinan terjadi perbedaan penetapan 1 Syawal akan terjadi pada Idul Fitri 1445 H, karena teman-teman Muhammadiyah sudah menetapkan pada 10 April 2024, sementara Pemerintah masih akan menunggu sidang isbat terlebih dahulu," sampai Jonaidi, SP.

BACA JUGA:Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran, Ini Pesan Jonaidi SP ke Masyarakat

Umat muslim yang ingin ikut salat Idul Fitri bersama Muhammadiyah tentu tidak ada larangan, begitupun jika kemudian pemerintah menetapkan pada 11 April 2024, silahkan yang ingin ikut untuk melaksanakan salat Idul Fitri.

"Jangan takut dengan adanya perbedaan tersebut, karena tujuannya tentu sama hanya saja cara penghitungan dan penetapan saja yang berbeda antara keduanya," imbuhnya.

BACA JUGA:Soal Sengketa Pemilu dan Pilpres, Begini Pesan Jonaidi, SP Untuk Masyarakat

Sementara itu, Jonaidi, SP mengungkapkan dirinya selaku warga negara Indonesia akan menunggu apa yang menjadi keputusan pemerintah, namun tentunya dirinya juga akan menghormati bagi saudara seiman yang akan melaksanakan salat Idul Fitri tanpa harus menunggu putusan pemerintah.

"Intinya semuanya sama, yang mau barengan Muhammadiyah boleh dan ikut pemerintah juga silahkan, paling penting jalankan ibadah selama Ramadhan dan raih kemenangan saat Idul Fitri," demikian tutupnya.(ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: