Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Sebut Harga Karet Alami Tren Kenaikan

Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Sebut Harga Karet Alami Tren Kenaikan

Komoditas karet di Bengkulu saat ini cukup menggembirakan karena sedang dalam tren kenaikan harga.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Komoditas karet di BENGKULU saat ini cukup menggembirakan karena sedang dalam tren kenaikan harga.

Hal tersebut diungkapkan oleh Yuhan Syahmeri, SP.MP., Sub Koordiantor PPHP (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Rabu 3 April 2024.

BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Siap Fasilitasi Kerja Sama Petani dan Perusahaan Kelapa Sawit


Komoditas karet di Bengkulu saat ini cukup menggembirakan karena sedang dalam tren kenaikan harga.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)

Ia menyebut bahwa kenaikan harga ini telah berlangsung sejak dua minggu yang lalu. Penyebab naiknya harga komoditas getah karet, kata Yuhan, disebabkan oleh permintaan pasar serta kenaikan harga komoditas karet internasional yang turut mengerek harga getah karet di Indonesia.

"Tadinya getah karet basah harganya Rp.5000 per kilo, saat ini telah menyentuh harga Rp10.000 per kilo. Bahkan, untuk getah karet kering dihargai hingga Rp 22.000 per kilo ketika dibeli di tempat. Sementara di pabrik dihargai Rp21. 000 per kilonya," kata Yuhan Syahmeri kepada BETVNEWS.

BACA JUGA:Dinas TPHP Dorong Kelompok Tani di Provinsi Bengkulu Segera Berbadan Hukum

Tambah Yuhan, dirinya juga optimis gairah petani karet untuk menyadap getah akan kembali meningkat.

"Sekarang petani karet kita sudah mulai bangkit lagi. Insyaallah hal ini akan terus berlanjut kedepannya. Selamat untuk petani karet," tambahnya.

BACA JUGA:Dinas TPHP Bengkulu Warning Pabrik Stop Terima Sawit Paling Cepat H-2 Idul Fitri

Lanjut Yuhan, dirinya juga berharap agar petani karet menjaga kulitas getah dari hasil sadapannya agar jangan sampai terkontaminasi.

Sebab hal ini turut mempengaruhi kenaikan harga getah karet kedepannya.

BACA JUGA:Tingkatkan Produksi, Dinas TPHP: Petani Wajib Adaptif terhadap Perkembangan Zaman

"Kalau mengambil hasil sadapan getah karet diharapkan jangan ditambah unsur lain untuk menambah berat, seperti dicampur tatal lah, direndam airlah, dicampur tanah dan batu lah. Karena hal ini bisa menyebabkan penurunan kulitas dan citra buruk bagi hasil produksi getah karet Provinsi Bengkulu," pungkas Yuhan.(ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: