Penanganan Abrasi di Kembang Mumpo Terkendala Cuaca

Penanganan Abrasi di Kembang Mumpo Terkendala Cuaca

Abrasi di Desa Kembang Mumpo.--(Sumber Foto: Jul/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Bupati Seluma, Erwin Octavian menyebut amblasnya rumah warga di Kelurahan Kembang Mumpo Kecamatan Semidang Alas Maras akibat abrasi sungai telah direspon pihak Balai BWS Sumatera VII dan akan segera diperbaiki.

"Sudah direspon dan pihak balai sudah akan melakukan pengerukan. Hanya saja beberapa hari ini hujan membuat debit air sungai membesar yang mengakibatkan alat berat sulit untuk beroperasi," kata Erwin, Jumat 5 April 2024.

BACA JUGA:Polres Seluma Imbau Masyarakat Lapor Rumah Kosong dan Kendaraan Jika Hendak Mudik

Saat ini sebagai bentuk tanggap dari adanya bencana, respon cepat pemerintah daerah dengan mengerahkan alat berat, serta memberikan batuan pasca bencana abrasi yang dilakukan oleh dinas terkait.

Menurutnya untuk saat ini alat berat belum bisa maksimal bekerja, karena memang aliran sungai alas ini terus meluap, dikarenakan curah hujan tinggi setiap sore.

Sehingga, saat ini alat berat tidak bisa turun untuk melakukan pengerukan.

BACA JUGA:7 Tips Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran 2024 Agar Tetap Aman, Salah Satunya Matikan Alat Elektronik

"Sudah kita siapkan 5 unit alat berat untuk dilokasi, namun cuaca curah hujan tinggi alat berat belum bisa bekerja maksimal," lanjut Bupati.

Sementara itu Wakil Bupati pun sangat menyesalkan karena usulan ini telah disampaikan 1 bulan lalu. Namun setelah adanya kejadian baru ada tindakan dari pihak terkait.

"Sudah sebulan kita usulkan, jangan sampai sudah terjadi baru ada tindakan," ujarnya.

Sebelumnya, nasib nahas dialami oleh Yayan warga Kelurahan Kembang Mumpo Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), pada Rabu 3 April 2024, sekitar pukul 19.00 Wib.

Pasalnya, saat sedang menikmati waktu berbuka puasa, rumah miliknya mengalami ambruk akibat luapan air sungai alas yang cukup tinggi.

Reka, istri korban membenarkan kejadian ini, bahkan untuk saat ini pun, ia dan pihak keluarga, serta masyarakat setempat, masi melakukan gontong royong meletakan bantu-batu besar di seputaran bibir air sungai belakang rumahnya, agar hal yang tak diinginkan terjadi semakin parah.

"Iya bang belakang rumah kami terjadi ambruk jam 7 malam ini saat sedang berbuka puasa. Dan saat ini pun warga juga masi melakukan gotong royong," ungkap Reka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: