Kualitas Bibit Bantuan Buruk, Petani Dendam Terancam Gagal Panen
BETVNEWS,- Sejumlah petani di kawasan Danau Dendam yang tergabung dalam Kelompok Tani Talang Ilo Dusun Besar terpaksa merugi pada musim tanam awal tahun ini, dikarenakan bibit padi yang mereka dapatkan dari Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu ternyata tidak sebagus apa yang dijanjikan. Bibit padi yang ditanam itu kini sudah hampir memasuki usia 90 hari dan seharusnya sudah masuk dalam masa panen, tetapi nyatanya sebagian padi masih berwarna hijau yang artinya belum siap panen. "Ini sudah hampir 90 hari, tapi sebagian besar padi ini masih berwarna hijau dan dan sebagian lainnya sudah siap panen, kalau seperti ini kami bisa rugi. Kapan kami harus panen karena kalau menunggu yang hijau ini sampai kuning justru yang kuning sudah gugur duluan," ujar salah satu petani bernama Wandi. Wandi sendiri memiliki 16 petak sawah yang biasanya sekali panen bisa menghasilkan 70 karung padi atau sekitar 3 ton, tetapi dengan keadaan yang ada saat ini kemungkinan hanya 35 karung saja atau setengah dari hasil panen biasanya. Selain Wandi, hal yang sama juga di alami oleh Wahyu petani lainnya. Wahyu mengaku tidak akan lagi menggunakan bibit padi bantuan tersebut dikarenakan hanya membuat mereka merugi, terbukti padi yang ditanaminya saat ini memiliki tinggi yang berbeda dan buah yang berbeda. Padahal di karung bibit padi yang diberikan dari Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu tertulis hanya 1 varietas padi, tetapi nyatanya varietasnya campuran. "Padi yang kami tanami ini ada yang tingginya satu meter lebih, ada yang pendek, ada yang sudah menguning dan ada yang masih hijau jadi kami rugi. Kalau Pemerintah tidak menjamin mutunya mending tidak usah lagi memberikan bantuan," jelas Wahyu. Kelompok tani talang ilo Dusun Besar Kota Bengkulu tercatat memiliki lahan seluas 20 hektar sawah, dan yang ditanam dengan bibit bantuan sebanyak 15 hektar. (Yudha Gondrong)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: