DTPHP Provinsi Bengkulu Sebut Perang Iran-Israel Tidak Pengaruhi Harga TBS Sawit
Yuhan syahmeri, SP.MP., Sub Koordinator PPHP (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Minggu 21 April 2024.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Perang Iran-Israel beberapa hari yang lalu sempat dikhawatirkan berdampak pada beberapa harga komoditas dunia, termasuk Crude Pal Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit.
Namun beruntungnya hal tersebut tidak terjadi, sehingga patut disyukuri karena harga CPO saat ini masih bergantung pada sistem mekanisme pasar internasional.
BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Berikan Bantuan Bibit Padi ke Petani Lebong Terdampak Banjir
Hal ini disampaikan Yuhan syahmeri, SP.MP., Sub Koordinator PPHP (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Minggu 21 April 2024.
"Insyaallah tidak (mempengaruhi harga TBS sawit) karena sampai saat ini harga CPO kita masih stabil dan semoga seteruanya harga CPO kita tetap stabil," kata Yuhan Syahmeri kepada BETVNEWS.
BACA JUGA:Dinas TPHP Sebut Harga TBS Sawit di Bengkulu Masih Stabil Pasca Idul Fitri 1445 Hijiriah
Tambah Yuhan, justru yang berdampak langsung pada naik turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit adalah pola pemanenan yang dilakukan oleh para petani selama ini.
Saat ini, harga TBS Sawit di Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) rata rata turun Rp30-Rp50 karena buah yg diterima kurang baik. Hal ini karena petani melakukan pola panen yang adal. Sebab jika pola panen baik, maka buah yang dihasilkan akan baik pula. Sehingga harganya pun ikut baik, begitu pula sebaliknya.
BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Keluarkan Surat Edaran kepada 6 Bupati, Minta Awasi Pabrik Kelapa Sawit
"Saya mengharapkan kepada petani sawit panen buah yang baik supaya harga TBS akan baik pula. Kalau petani punya pola panen yang bagus maka harga TBS juga aan menjadi bagus, jangan mengikuti nafsu karena ingin mendapat uang lebih banyak semua buah dipanen termasuk yang belum matang," tambahnya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: