Bunda Perlu Tahu! Ini 7 Penyebab Anak Alami Tantrum, Karena Stres hingga Kurang Tidur

BETVNEWS - Anak tantrum seringkali membuat orang tua kewalahan sehingga mereka perlu mencari tahu penyebab tantrum pada Anak agar dapat mencegah dan juga mengatasinya. 

BACA JUGA:Anak Tantrum Bikin Heboh? 6 Cara Ini Bisa Bantu Orang Tua untuk Mengatasinya

Tantrum sendiri merupakan sebuah kondisi saat anak menunjukkan ledakan kemarahan dan juga frutasi yang tidak terkendali sehingga dapat melibatkan teriakan, tendangan, atau berguling di lantai. 

Biasanya, tantrum ini dialami oleh anak berusia 1-4 tahun karena disebabkan oleh terbatasnya kemampuan bahasa anak untuk dapat mengekspresikan perasaannya. 

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Anak Tantrum yang Bikin Orang Tua Kewalahan, Salah Satunya Karena Stres

Keterbatasan dalam berkomunikasi inilah yang menyebabkan anak meluapkan emosinya dengn cara meronta, berteriak, menangis, memukul, menjerit, hingg menghentakkan kedua kaki dan tangannya ke lantai. 

Tidak hanya itu, biasanya tantrum juga menjadi cara bagi anak untuk dapat memperoleh sesuatu yang mereka inginkan sebab biasanya orang tua cenderung akan mengabulkan keinginan anak jika mereka tantrum. 

BACA JUGA:Orang Tua Wajib Punya! Ini 4 Rekomendasi Buku Parenting Terbaik

Setiap anak bisa mengalami tantrum yang berbeda. Orang tua dapat melihat anak yang berteriak histeris, memukul-mukul, menahan napas, muntah, memecahkan barang, melukai diri sendiri atau orang lain, atau bahkan melengkungkan punggung sebagai ekspresi emosi, dan lain-lain.

Tantrum pada anak sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi sehingga orang tua tidak perlu khawatir saat menghadapinya. 

BACA JUGA:7 Tips Parenting untuk Dampingi Anak Usia Dini, Bantu Maksimalkan Usia Emas Anak

Namun jika orang tua merasa bingung apa yang menjadi penyebab anak tantrum ini, berikut telah BETV rangkum infomasi mengenai penyebab anak tantrum yang dapat kamu simak. 

Penyebab Tantrum pada Anak

Penyebab tantrum pada masing-masing anak dapat berbeda. Meski demikian, tantryum biasanya terjadi akibat keinginan mereka yang tidak terpenuhi, termasuk saat anak meminta mainan. 

Sumber: