6.400 Hektar Program Sawit Rakyat Ditargetkan Terealiasi di Provinsi Bengkulu
M. Rizon, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sebanyak 6.400 hektar Program Sawit Rakyat (PSR) yang lebih dikenal program replanting sawit ditargetkan terealisasikan di wilayah Provinsi BENGKULU pada tahun 2024 ini.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon mengatakan, keberadaan PSR merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas sawit masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi daerah.
BACA JUGA:Program Peremajaan Sawit Gratis 2024, Seluma Dapat Kuota 1.500 Hektar
''Di tahun ini kita pada angka 6.400 hektar lebih targetnya untuk PSR yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi Bengkulu,'' kata M.Rizon, Jumat 5 Juli 2024.
Ia menyebut, realisasi PSR akan menyasar perkebunan sawit masyarakat yang sudah layak untuk dilakukan peremajaan. ''Untuk realisasi kita saat ini memang masih kecil, kalau kita persentase kan hampir 20 persen. Ini akan terus kita dorong,'' ujar M.Rizon.
BACA JUGA:GAPKI Himpun Pengusaha Kepala Sawit di Bengkulu, Diharapkan Ikut Stabilkan Harga TBS
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit indonesia (GAPKI) Provinsi Bengkulu periode 2024-2029 sempat menyoroti terkait dengan program replanting sawit atau program sawit rakyat (PSR).
BACA JUGA:Pertengahan Tahun, Proyek Pembangunan Seluma dari DAK dan DBH Sawit Baru Terealisasi
Gubernur menyampaikan jika penerapan replanting sawit bagi perkebunan sawit rakyat belum optimal. Apalagi kurangnya dorongan dari pelaku usaha perkebunan kelapa sawit untuk membantu mengoptimalkan program ini.
''Padahal sumber dana program ini dari perusahaan kebun sawit. Maka coba GAPKI koreksi kondisi ini, karena nanti bisa jadi kanibalisme jika perkebunan rakyat dan perkebunan besar tidak ditingkatkan produktivitasnya dan sayang jika lahan perkebunan kita tidak produktif,'' ungkap Gubernur.
BACA JUGA:Flu Singapura di Provinsi Bengkulu Bertambah Jadi 34 Kasus, Terbanyak di Kabupaten Bengkulu Utara
Gubernur menilai, pendanaan PSR tersebut akan optimal jika disalurkan dengan sistem kredit perbankan langsung ke daerah tanpa melalui mekanisme panjang yang menyulitkan petani.
''Disalurkan ke perbankkan tanpa bunga, kan lebih efektif. Jadi diploting Bengkulu dapat jatah berapa, masukkan ke bank daerah, ini yang saya sampaikan ke pak Menko. Selain mempermudah penyaluran, ini juga bisa meningkatkan likuiditas bank daerah,'' terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: