Pengembangan Bandara Enggano Diusulkan Rp41 Miliar oleh Kemenhub, Bandara Mukomuko Proses Inventarisir

BENGKULU, BETVNEWS - Pengembangan Bandara Mukomuko dan Bandara Pulau Enggano diusulkan ke Kementerian Perhubungan dalam rangka percepatan pembangunan dua bandara penyangga di Provinsi BENGKULU tersebut. 

Hal ini disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat beraudiensi bersama Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Gedung Karsa Lt 9, Kementerian Perhubungan Jakarta.

BACA JUGA:Banding Diterima, Penasehat Hukum Bandar Narkoba Kermin Tempuh Upaya Kasasi

Gubernur Rohidin yang didampingi Asisten II, Kadis Perhubungan dan Kadis ESDM Provinsi Bengkulu, serta pejabat teknis lainnya, menyampaikan perihal beberapa progres pembangunan infrastruktur strategis Bengkulu, seperti Bandara Fatmawati Soekarno dan Pelabuhan Pulau Baai.

Saat ini Bandara Fatmawati Soekarno sudah dikelola oleh PT Angkasa Pura II dan Pelabuhan Pulau Baai dikelola oleh PT Pelindo II.

BACA JUGA:Sengketa Dimenangkan Ahli Waris, Pemkot Wajib Kosongkan Lahan SDN 62 Kota Bengkulu

Sementara untuk progres pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno telah dibangun terminal baru dengan tujuan peningkatan pelayanan bila dibuka rute lebih banyak. 

Namun pengoperasion terminal baru tersebut terkendala biaya operasional yang besar. Sehingga sampai saat ini terminal belum beroperasi. 

BACA JUGA:Poros Baru Pilwakot Bengkulu: Dani Hamdani-Suimi Fales, Ini Parpol Pengusungnya

Disampaikan Gubernur Rohidin bahwa usulan pembangunan dan pengembangan dua bandara penyangga Bengkulu, yaitu Bandara Mukomuko dan Bandara Pulau Enggano.

"Jadi sudah kita sampaikan kepada Pak Menhub Budi Karya. Sambutan beliau sangat responsif terkait pengembangan infrastruktur strategis Bengkulu," jelas Gubernur Rohidin.

BACA JUGA:Bento Berpeluang Dapat Dukungan Partai Golkar di Pilwakot Bengkulu Usai M Saleh Mundur

Selain usulan pengembangan bandara Gubernur Rohidin juga menyampaikan usulan pembangunan terminal Tipe A Air Sebakul Kota Bengkulu.

Terminal Air Sebakul terbengkalai lantaran fasilitas penunjang mengalami rusak berat sehingga beroperasi. 

Sumber: