KPU

Oknum Satpam DPRD Provinsi Bengkulu yang Pukuli Mahasiswa Demo Dipecat

Oknum Satpam DPRD Provinsi Bengkulu yang Pukuli Mahasiswa Demo Dipecat

Aksi mahasiswa kawal putusan MK tolak revisi UU Pilkada di depan DPRD Provinsi Bengkulu--(Sumber Foto: Imron/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Terkuak pelaku pemukulan terhadap mahasiswa saat aksi demo kawal putusan MK di DPRD Provinsi pada Rabu 21 Agustus 2024 malam.

Diketahui, pelaku merupakan seorang honorer satpam di DPRD Provinsi Bengkulu yang bernama Yoki Ramadansyah. 

Usai viral atas perbuatannya melakukan kekerasan kepada salah satu mahasiswa.

Kini Yoki Ramadanyah sudah membuat video kelraifikasi permintaan maaf dan juga akan di berhenti kan dari pekerjaanya, hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu, Erlangga, di depan massa aksi demo pada Jumat 23 Agustus 2024.

BACA JUGA:Aksi Mahasiswa di DPRD Provinsi Bengkulu Sempat Memanas, Berikut Ini Tuntutannya

BACA JUGA:Pembangunan Kantor Camat Ratu Agung yang Terbakar Dimulai September Ini

"Setelah kami dikusikan, maka Kami putuskan mulai senin besok Yoki Ramadansyah sebagai tenaga honorer keamanan yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa yang menggelar aksi demo kemarin akan kami berhentikan," tegas Erlangga di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu menyatakan telah memanggil Yoki Ramadansyah, meskipun Yoki telah membuat video permintaan maaf, dirinya menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan Yoki Ramadansyah tidak dapat di benarkan.

BACA JUGA:Dipercaya Dapat Mengurangi Morning Depression, Cukup Lakukan Hal Ini

BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu Angkat Bicara Terkait Banyaknya Sampah Disekitar Pemukiman Warga

"Video permintaan maafnya sudah saya lihat, namun tindakan kekerasan yang dilakukan tidak dapat dibenarkan. Kita harus memastikan kejadian seperti ini tidak terulang kembali," lanjut Erlangga.

BACA JUGA:Dani Hamdani-Sukatno Dapat Dukungan Tokoh Agama Maju Pilwakot Bengkulu 2024

BACA JUGA:Ini Respon Meriani Soal Dukungan Gerindra Diberikan ke Helmi-Mian

Lebih lanjut Erlanga mengatakan sudah mengtahui penyebab terjadinya kejadian tersebut. Menurut informasi yang didaptnya bahwa peserta aksi memaksa masuk ke dalam kawasan gedung DPRD dan melakukan aksi pembakaran ban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: