Pakar Politik Unib Sebut Strategi Kampanye Hitam di Pilkada Justru Menguntungkan Lawan
Pakar politik sekaligus dosen Ilmu komunikasi Fisip-UNIB, Delfan Eko Putra. --(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Pakar politik sekaligus dosen Ilmu komunikasi Fisip-UNIB, Delfan Eko Putra menyebut strategi kampanye hitam dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) justru menguntungkan pihak lawan yang diserang dengan isu tersebut.
Alih-alih menaikan citra sang paslon, kampanye hitam justru bisa menjadi bumerang karena membuat konstituen atau pemilih menjadi antipati.
BACA JUGA:Fenomena Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024: Mahfud MD Usulkan Pembatasan Parpol Pengusung Calon
"Berkenaan dengan strategi kampanye hitam justru menguntungkan orang yang diserang, karena konstituen akan antipati dengan pelaku kampanye hitam tersebut," kata Delfan Eko Putra, Kamis 5 September 2024.
Tambah Delfan, ada satu lagi metode kampanye yang juga sering digunakan saat pemilu yaitu negative campaign atau kampanye negatif.
BACA JUGA:Parkir di Teras Rumah, Motor Milik Pegawai Kemenag Bengkulu Diembat Pencuri
Berbeda dengan black campaign yang merupakan kampanye hitam dengan menyebarkan hoax, fitnah atau kebohongan, negative campaign melakukan kampanye dengan cara mengkritik kinerja dan kebijakan yang pernah dilakukan oleh lawan politik saat menjabat jabatan tertentu.
Namun metode ini juga bisa menjadi blunder fatal jika yang melakukan kritik atau kampanye negatif tersebut juga tidak mempunyai kinerja dan menepati janji selama menjadi pejabat.
BACA JUGA:IRT di Seluma Berniat Akhiri Hidup dengan Menenggak Racun Rumput, Kini Jalani Perawatan di RS
"Strategi negative campaign boleh dilakukan karena menampilkan fakta real kekurangan, janji yang tidak ditepati beserta bukti dan kelemahan dari lawan. Namun lebih baik memberikan cara-cara kampanye lain yang lebih elegan, seperti prestasi dan kinerja yang pernah dihasilkan," tambahnya.
BACA JUGA:28.311 Warga Kota Bengkulu Sudah Tercover BPJS Gratis per 1 September
Lanjut Delfan, yang paling berbahaya dari strategi black dan negative campaign adalah agitasi propaganda yang bisa menimbulkan konflik horizontal di akar rumput dan loyalis masing-masing paslon.
Menurutnya, lebih baik berfokus pada pencitraan positif, menonjolkan program yang akan dibawa sehingga masyarakat lebih mudah mencernanya.
BACA JUGA:Harga Anjlok, Alumni Gadjah Mada Bengkulu Bagikan Tomat Gratis kepada Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: