KPU

9 Ekor Sapi Terindikasi Penyakit Ngorok di Kota Bengkulu

9 Ekor Sapi Terindikasi Penyakit Ngorok di Kota Bengkulu

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi--(Sumber Foto: Ajeng/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Sebanyak sembilan ekor sapi di Kota BENGKULU terindikasi terkena virus penyakit septicaemia epizootica atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit ngorok.

Penyakit ini diduga berasal dari sapi-sapi pendatang yang dibawa dari daerah yang telah mengalami wabah.

Menyikapi hal ini, peternak lokal diimbau untuk tidak memasukkan sapi dari luar daerah demi mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Menurut data terbaru dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, sapi-sapi yang terinfeksi kebanyakan berasal dari area perbatasan antara Kota Bengkulu dan kabupaten tetangga yang juga sudah terjangkit wabah.

BACA JUGA:Disnaker Pastikan Tidak Ada Perusahaan di Kota Bengkulu Pekerjakan Anak di Bawah Umur

BACA JUGA:Organisasi Islam Al-Washliyah Deklarasi Dukungan, Siap Kerahkan Ribuan Kader Menangkan Rohidin-Meriani

Beberapa sapi terinfeksi setelah dipadankan dengan sapi dari kabupaten lain yang telah terindikasi penyakit.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi, menjelaskan bahwa pihaknya langsung melakukan penanganan segera setelah menerima laporan dari masyarakat.

"Petugas dikerahkan ke lapangan untuk memberikan pengobatan terhadap sapi-sapi yang masih bisa diselamatkan. Beberapa sapi yang sudah menunjukkan kondisi parah terpaksa dipotong untuk mencegah penyebaran lebih lanjut," kata Henny, Jumat 24 Oktober 2024.

Henny melanjutkan, dari sembilan sapi yang terinfeksi, sebagian berada di wilayah Kecamatan Kampung Melayu, Selebar, dan Muara Bangkahulu.

BACA JUGA:Cukup Konsumsi Ayam Secara Rutin, Ini 7 Manfaat yang Ditawarkan untuk Kesehatan

BACA JUGA:Kasus ISPA di Seluma Capai 10.085, Masyarakat Diminta Waspada

"Beberapa sapi yang masih dalam tahap pengobatan menunjukkan perkembangan positif dalam dua minggu terakhir. Kami berharap dengan penanganan cepat ini, penyebaran penyakit pada sapi dapat dikendalikan, terutama di wilayah-wilayah yang rentan seperti area perbatasan," tambahnya.

Ia juga mengingatkan para peternak dan pengusaha untuk tidak tergoda membeli sapi dari daerah wabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: