Dua Bulan Terakhir, Tidak Ada Penambahan Kasus Stunting di Kota Bengkulu
Kadis Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi--(Sumber Foto: Robi/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sejak Kadis Kesehatan Kota BENGKULU, Joni Haryadi, menyampaikan jumlah kasus stunting di Kota BENGKULU sebanyak 49 pada September lalu, hingga saat ini tidak ada penambahan kasus baru.
Artinya, upaya pencegahan secara maksimal yang dilakukan Pemkot Bengkulu tidak sia-sia.
Kendati demikian, bukan berarti Pemkot Bengkulu berpuas diri.
Sebab upaya pencegahan stunting ini masih dilakukan bersama-sama yang bukan hanya dilakukan oleh dinas kesehatan saja, tetapi juga bersama dengan DP3AP2KB, seluruh puskesmas dan masyarakat.
BACA JUGA:Bikin Kulit Wajah Lebih Kencang, Ini Manfaat Konsumsi Buah Pisang bagi Kecantikan
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Gelar RDP dengan MKKS Bahas Polemik Ijazah
"Hingga saat ini tidak ada penambahan angka stunting di Kota Bengkulu. Jumlah stunting di Kota Bengkulu tetap di angka 49 dan tidak ada penambahan. Ini membuktikan Pemkot Bengkulu berhasil dalam hal pencegahan dan menekan kasus stunting," ujar Joni.
Namun demikian, kata Joni kasus stunting ini masih tetap jadi prioritas Pemkot Bengkulu untuk ditangani agar kasusnya bisa turun.
OPD terkait seperti Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB masih melakukan upaya-upaya pencegahan.
"Kita (dinkes) bekerjasama dengan DP3AP2KB dan dinas-dinas terkait lainnya saat ini masih terus melakukan upaya pencegahan stunting. Kita banyak memberikan bantuan bila ditemukan anak yang sudah dinyatakan stunting untuk meningkatkan pertumbuhannya," tambah Joni.
BACA JUGA:Salah Satu Pejabat Bengkulu Tengah Diduga Terlibat Penerbitan SK Fiktif Peserta PPPK
BACA JUGA:Warga Seluma Dukung Paslon Romer, Sebut Rohidin Mersyah Pemimpin yang Ramah
Kemudian terhadap anak yang sudah stunting, lanjut Joni, pihaknya bekerjasama juga dengan BazNas Kota Bengkulu untuk memberikan bantuan susu formula.
Selain itu, pihak puskesmas juga berperan aktif memantau perkembangannya serta memberikan obat-obatan dan vitamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: