6 Mahasiswa Sosiologi Unib Terapkan Pemanfaatan Sampah Botol Kaca di Kelurahan Lempuing
Pengabdian masyarakat jurusan Sosiologi FISIP UNIB dilakukan oleh kelompok 4 pada Mata Kuliah Community Based Development (CBD) atau pembangunan berbasis masyarakat.--(Sumber Foto: Tim/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Pengabdian masyarakat jurusan Sosiologi FISIP UNIB dilakukan oleh kelompok 4 pada Mata Kuliah Community Based Development (CBD) atau pembangunan berbasis masyarakat.
Tema pada kegiatan pengabdian ini adalah “pemanfaatan saboca (sampah botol kaca sebagai wadah yang bernilai guna dalam mengurangi sampah).
Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan yang dikuti oleh 15 orang nasabah bank sampah serta pengurus bank sampah, di kantor Lurah Lempuing Kecamatan Ratu Agung pada Sabtu, 14 desember 2024 pada pukul 09.00 sampai 12.00 WIB.
BACA JUGA:5 Komisioner KIP Bengkulu Resmi Dilantik Usai Kekosongan Jabatan 3 Bulan
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan melatih kelompok masyarakat lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah khususnya botol kaca menjadi suatu kerajinan yang bernilai guna dengan harapan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan dalam memanfaatkan sampah botol kaca.
Diharapkan dengan pelatihan ini bisa diterapkan oleh Masyarakat secara berkelanjutan.
Adapun alat dan bahan dalam pembuatan kerajinan vas bunga dari botol kaca yaitu: cat aqrilik, cat kayu, lem tembak, manik-manik, botol kaca, tali goni, gunting, double tape, korek api, dan kuas cat.
BACA JUGA:Dikbud Usulkan Sekujang dan Rejung Dipatenkan Sebagai Warisan Budaya Seluma
Tim mahasiswa/i sosiologi yang beranggotakan 6 orang, diantaranya: Fera Yolanda, Eni Ulandari, Angelie Sukarsi, Dandy Fahturozy, Angelina Margaretha, Susila Karniati serta dosen pembimbing Diyas Widiyarti, M.A.
Ketua Kelompok Dandy Fahturozy mengatakan, melalui kegiatan ini, pihaknya berupaya mengubah sampah botol kaca menjadi barang yang bermanfaat, seperti vas bunga.
"Hal sebagai langkah nyata dalam mengurangi sampah dan mendukung upaya pelestarian lingkungan. Dengan kreativitas, sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai, sekaligus menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar," ujarnya.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, KMP Pulo Tello Tujuan Enggano Sempat Putar Balik ke Pelabuhan Pulau Baai
Selama pelatihan, suasana menjadi hidup dengan banyaknya tawa dan percakapan. Warga saling membantu, berbagi tips, dan menunjukkan kebanggaan saat hasil karyanya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada warga, tetapi juga menciptakan ikatan kebersamaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: