Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Catat 2.761 Kasus DBD Sepanjang 2024
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat 2.761 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2024. --(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi BENGKULU mencatat 2.761 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2024. Data ini diperoleh melalui aplikasi Sistem Kedaruratan Dini dan Respon (SKDR) dari Kementerian Kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, S.KM, M.Si, menjelaskan bahwa jumlah kasus DBD tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dengan rincian di Kabupaten Kaur 157 kasus, Kabupaten Bengkulu Selatan 246 kasus, Kabupaten Seluma 316 kasus, Kota Bengkulu 254 kasus, Kabupaten Bengkulu Tengah 86 kasus, Kabupaten Kepahiang 193 kasus, Kabupaten Rejang Lebong 395 kasus, Kabupaten Lebong 173 kasus, Kabupaten Bengkulu Utara 398 kasus, dan yang terbanyak, Kabupaten Mukomuko dengan 544 kasus.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Harga Ikan di Kaur Naik hingga 100 Persen
“Jumlah kasus meninggal dunia akibat DBD tercatat 14 orang, terdiri dari 6 laki-laki dan 8 perempuan, yang tersebar di beberapa daerah,” ungkap Ruslian.
Ia menambahkan bahwa data ini diperoleh melalui pembaruan mingguan dari SKDR, yang mencakup data dugaan kasus atau gejala awal DBD.
BACA JUGA:HUT ke-79 PGRI, Plt Gubernur Bengkulu Dorong Regulasi Khusus Lindungi Guru dari Intimidasi
“Jumlah keseluruhan kasus ini berasal dari data yang diinput oleh petugas surveilans di fasilitas kesehatan (faskes) di kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu,” jelas Ruslian.
Lebih lanjut, Ruslian menjelaskan bahwa aplikasi SKDR digunakan untuk memantau grafik perkembangan penyakit di setiap wilayah. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan peringatan dini terhadap penyakit berbahaya dan menular yang berpotensi menjadi wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu: Literasi Berperan dalam Penguatan Karakter
“Data diinput oleh petugas surveilans yang ada di setiap faskes di Provinsi Bengkulu,” tambahnya.
Ruslian juga mengungkapkan bahwa jumlah kasus DBD ini cenderung meningkat setiap minggunya. Dinkes Provinsi Bengkulu terus memantau perkembangan kasus ini dan melakukan penelitian mendalam untuk memastikan apakah kasus tersebut memang sedang berkembang di wilayah tertentu.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pohon Bambu Tutupi Badan Jalan Liku 9 Kepahiang-Bengkulu, Lalin Lumpuh
“Jika indikator kasus mencukupi, kami akan melakukan fogging, namun jika belum mencapai ambang batas, upaya yang dilakukan meliputi penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M Plus,” jelasnya.
Dengan jumlah kasus yang terus meningkat, Ruslian mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, menghindari genangan air, serta menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga, istirahat yang cukup, dan pola makan yang baik, sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: