Plt Gubernur Rosjonsyah Pesankan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem Jelang Nataru
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur BENGKULU, Rosjonsyah, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu, cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda wilayah Provinsi Bengkulu hingga akhir tahun, dengan potensi hujan lebat disertai petir.
BACA JUGA:Rp5 Miliar TPP ASN Pemkab Seluma November Sudah Disalurkan 100 Persen
"Tetap waspada dengan kondisi cuaca saat ini," pesan Rosjonsyah pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Rosjonsyah juga meminta agar perayaan di pantai dan daerah rawan bencana lainnya dapat dihindari. Ia menekankan pentingnya merayakan Nataru dengan kegiatan yang positif demi menjaga keselamatan.
BACA JUGA:Rutin Eksfoliasi dapat Cegah Tumit Kaki Pecah-Pecah, Cek 5 Cara Lainnya di Sini!
"Tetap jaga keselamatan. Rayakan Nataru dengan hal-hal positif saja," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat tidak hanya perlu waspada, tetapi juga siaga, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dapat meningkatkan potensi bencana alam.
BACA JUGA:Kebijakan Baru, 530 Pelamar TMS CPNS dan PPPK Tahap I Pemprov Bengkulu Bisa Daftar Tahap ll
"Kita tahu cuaca sedang buruk sekarang. Siapa tahu nanti ada bencana lebih besar. Ini yang harus kita waspadai," tambahnya.
Selain itu, Rosjonsyah mengingatkan tentang potensi angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang, terutama di pinggir jalan yang banyak ditumbuhi pohon besar. Ia meminta masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari bepergian jika tidak mendesak.
BACA JUGA:Basarnas Bengkulu Catat Kecelakaan Kapal Nelayan Dominasi Sepanjang Tahun 2024
"Silakan hati-hati. Jika tidak mendesak, sebaiknya tidak keluar rumah," tuturnya.
Data BMKG menyebutkan bahwa angin kencang dipicu oleh pola belokan dan perlambatan angin, serta kelembaban udara yang tinggi. Kondisi udara yang labil dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif, yang berisiko memicu angin kencang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: