Potensi Cuaca Ekstrem di Bengkulu Diperkirakan Masih Berlanjut hingga Akhir Januari
BMKG Bengkulu memperkirakan potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat dan angin kencang masih akan berlangsung hingga akhir Januari 2025.--(Sumber Foto: Imron/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno BENGKULU memperkirakan potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat dan angin kencang masih akan berlangsung hingga akhir Januari 2025.
"Diperkirakan hujannya sedang hingga lebat, disertai angin kencang akibat aktifitas awan cumulonimbus masih akan terus terjadi hingga akhir bulan Januari ini,” kata Anang Anwar selaku prakirawan BMKG, Kamis 2 Januari 2025.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Dukung Swasembada Pangan Melalui Program PAT
Anang mengungkapkan selama bulan Januari ini akan ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, disertai dengan petir dan angin kencang.
“Untuk bulan Januari ini, akan berpotensi hujan ringan hingga lebat serta angin kencang dan petir,” ungkapnya.
BACA JUGA:BPBD Provinsi Bengkulu Terus Pantau Aktivitas Wisatawan di Pantai Panjang Selama Nataru
Anang menyebutkan, bahwa untuk wilayah Provinsi Bengkulu, pubcak cuaca ekstrem diperkirakan ada di pertengahan bulan Januari
“Cuaca ekstrem diperkirakan puncaknya ada di pertengahan bulan Januari ini,” ucapnya.
BACA JUGA:Keputusan MK Belum Diterbitkan, KPU Kota Bengkulu Tunda Penetapan Hasil Pilkada
Oleh sebab itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat dan nelayan yang berada di wilayah pesisir Provinsi Bengkulu untuk mewaspadai potensi angin kencang untuk beberapa hari kedepan.
“Selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Tetap pantau informasi cuaca terkini dari BMKG untuk langkah antisipasi lebih lanjut,” imbuh Anang
BACA JUGA:Awal Tahun 2025, Harga Bahan Pangan di Kota Bengkulu Naik: Cabai Tembus Rp80 Ribu per Kg
Sebagai informasi dari hasil pengamatan BMKG selama bulan Januari, adanya perlambatan kecepatan dan konvergensi, kelembapan udara yang cukup tinggi di lapisan bawah hingga atas, dan kondisi udara yang labil meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Provinsi Bengkulu.
(Imron)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: