Peralatan dan SDM Jadi Alasan Pelayanan Rumah Sakit di Bengkulu Tidak Maksimal ke Masyarakat
Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan kepala rumah sakit (RS) di Provinsi Bengkulu, terkait buruknya pelayanan rumah sakit kepada masyarakat akhir-akhir ini yang terjadi di beberapa rumah sakit.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Komisi IV DPRD Provinsi BENGKULU menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan kepala rumah sakit (RS) di Provinsi BENGKULU, terkait buruknya pelayanan rumah sakit kepada masyarakat akhir-akhir ini yang terjadi di beberapa rumah sakit.
Rapat yang dilaksanakan pada Selasa, 14 Januari 2025, dihadiri oleh beberapa direktur rumah sakit, di antaranya Direktur RS Tiara Sella Bengkulu, Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, dan Direktur RSHD Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Mirin Najib Mantan Kabag Hukum Pemda Seluma Diperiksa Kejari Terkait Kasus Pembebasan Lahan
BACA JUGA:Kajati Bengkulu Ikuti Pembukaan Rakernas Kejaksaan RI 2025 di Jakarta Pusat
Dalam rapat yang dipimpin oleh anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Barlin Halim, hampir seluruh perwakilan fasilitas kesehatan (Faskes) yang hadir mengungkapkan bahwa pelayanan mereka kepada masyarakat tidak maksimal karena terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dan peralatan kesehatan.
"Dari yang disampaikan, hampir seluruh rumah sakit mengungkapkan kekurangan peralatan kesehatan dan SDM. Contohnya di RS Tiara Sella dan RSUD M Yunus Bengkulu, yang mengalami kekurangan peralatan dan tenaga medis," kata Barlin Halim.
BACA JUGA:Pimpin Sertijab PJU dan Kapolres/ta, Ini Pesan Kapolda Bengkulu
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif, mengatakan bahwa sesuai aturan, pendirian rumah sakit atau fasilitas kesehatan harus memenuhi standar tertentu, mulai dari standar pelayanan, peralatan, hingga SDM.
"Rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang tidak memenuhi standar operasional tidak boleh beroperasi. Ini adalah kewajiban yang harus dipenuhi," tegasnya.
BACA JUGA:1.054 Guru di Seluma Belum Terima Gaji 13, 14 dan Tamsil, Dikbud: Tunggu Pergeseran Anggaran
BACA JUGA:19 Unit Bantuan Motor Pusling di Seluma Belum Disalurkan karena Masih Tunggu STNK
Dia juga menambahkan bahwa rumah sakit atau fasilitas kesehatan harus memberikan informasi yang jelas kepada keluarga pasien agar tidak terjadi kesalahpahaman, mengingat kesalahan komunikasi sering kali menyebabkan keluhan dan protes dari keluarga pasien.
"Informasi yang tidak lengkap atau setengah-setengah dapat membuat keluarga pasien mengeluh dan protes. Oleh karena itu, rumah sakit wajib memberikan penjelasan yang komprehensif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: