BPBD Kota Bengkulu Bakal Dilengkapi Pusdalops untuk Perkuat Penanggulangan Bencana

BPBD Kota Bengkulu Bakal Dilengkapi Pusdalops untuk Perkuat Penanggulangan Bencana--(Sumber Foto: Robi/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Kota BENGKULU menjadi lokasi strategis pembangunan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) yang akan berdiri di samping kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota BENGKULU.
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tingginya risiko bencana yang mengancam wilayah tersebut, termasuk gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir.
Pusdalops dirancang sebagai pusat kendali terintegrasi yang menggunakan teknologi canggih untuk pengumpulan, analisis, dan distribusi informasi sebelum dan sesudah bencana.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Usulkan Pembangunan Jalan Penghubung Antar Perumahan
BACA JUGA:BCS Luncurkan Program Baru, Tawarkan Sejumlah Kemudahan Bagi Calon Jamaah Umroh
Dengan sistem yang berbasis data dan informasi terkini, fasilitas ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi penanggulangan bencana dan meningkatkan kecepatan respons di wilayah Kota Bengkulu dan sekitarnya.
Dalam pelaksanaannya, BPBD Kota Bengkulu menyediakan lahan kosong yang siap dibangun.
Bangunan yang direncanakan hanya satu lantai ini akan difungsikan sebagai pusat komunikasi kebencanaan, baik untuk mitigasi sebelum bencana maupun koordinasi pasca-bencana.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Mutasi 7 Perwira Menengah dan Pertama, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Makanan Oatmeal Ini Punya Manfaat Ampuh Mencegah Anemia, Baik bagi Kesehatan Ibu Hamil
Pembangunan Pusdalops ini merupakan bagian dari Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia atau Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), sebuah kerjasama strategis antara Pemerintah Republik Indonesia dan Bank Dunia.
Proyek ini bertujuan memperkuat ketangguhan Indonesia dalam menghadapi berbagai potensi risiko bencana, termasuk tsunami, melalui peningkatan kapasitas operasional dan teknologi.
Bank Dunia juga bermitra dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendukung inisiatif ini, menjadikan proyek tersebut langkah konkret dalam memperkuat mitigasi dan respons kebencanaan.
Firdaus, pelaksana proyek pembangunan dari PT Unggul Sokaja, menyampaikan bahwa pembangunan ini menggunakan dana dari Bank Dunia dengan alokasi anggaran sekitar Rp1,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: