Pemprov Bengkulu Percepat Penanganan Stunting dan Gizi Buruk Lewat Program MBG

Pemprov Bengkulu Percepat Penanganan Stunting dan Gizi Buruk Lewat Program MBG

Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mencegah stunting dan gizi buruk.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mencegah stunting dan gizi buruk.

Program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi langkah konkret untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses makanan bergizi, sehingga mereka bisa tumbuh sehat dan cerdas.

Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menegaskan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Pemerintah menargetkan percepatan penurunan prevalensi stunting sesuai dengan target nasional.


Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mencegah stunting dan gizi buruk.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BACA JUGA:Pejabat Eselon III dan IV Pemprov Bengkulu Tandatangani Perjanjian Kinerja

Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) / BKKBN melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu.

"Sesuai arahan gubernur, penanganan stunting ini harus kita gaspol, kita tancap gas. Perwakilan BKKBN Bengkulu sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam koordinasi program penanganan stunting tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, kita harus berkolaborasi dengan pemerintah kota dan kabupaten," ujar Mian usai audiensi bersama Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu di ruang kerjanya, Rabu 5 Maret 2025.

BACA JUGA:Gelar Buka Puasa Bersama, Gubernur dan Wagub Bengkulu Pastikan Sekolah Tanpa Pungutan

Ia menambahkan bahwa validasi data yang akurat sangat diperlukan agar program ini tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam dua minggu ke depan, pemerintah akan mempercepat proses pendataan.

Data yang dikumpulkan mencakup Keluarga Berisiko Stunting (KRS), anak usia dini yang belum bersekolah di PAUD, balita di bawah dua tahun (Baduta), serta ibu hamil dan menyusui.

BACA JUGA:Helmi-Mian Gandeng Forkopimda Wujudkan Program Bantu Rakyat

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, menegaskan komitmen dalam menangani stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden dalam menyelesaikan isu strategis nasional, termasuk perbaikan gizi dan pengentasan kemiskinan.

"Genting adalah salah satu strategi untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam membantu anak-anak yang berisiko terkena stunting," jelas Zamhari.

BACA JUGA:Tepati Janji Politik, Bupati Serahkan Gaji Pokok ke Baznas Bengkulu Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: