Nelayan Pasar Bengkulu Keluhkan Penurunan Pendapatan Akibat Faktor Cuaca

Salah seorang nelayan, mengungkapkan bahwa hasil tangkapannya menurun drastis dibandingkan hari-hari normal.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sejumlah nelayan di Pasar BENGKULU mengeluhkan penurunan pendapatan akibat cuaca yang tidak menentu. Salah seorang nelayan, Iswandi, mengungkapkan bahwa hasil tangkapannya menurun drastis dibandingkan hari-hari normal.
"Biasanya, saya bisa mendapatkan sekitar Rp 300 ribu dari hasil tangkapan. Tapi sekarang sangat berkurang," ujar Iswandi saat diwawancarai, Kamis 13 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa pada kondisi normal, nelayan bisa mendapatkan sekitar 6-7 kilogram ikan berkualitas baik. Namun, saat musim hujan datang, hasil tangkapan menurun drastis karena faktor alam yang tidak mendukung.
"Musim hujan ini cuma cukup untuk membiayai minyak kapal," tambahnya.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Bahas Arah Kebijakan Koperasi Pegawai dalam Rapat Anggota Tahunan
Iswandi juga menyebut bahwa jenis ikan yang dijual bervariasi. Beberapa di antaranya adalah ikan kape-kape, ikan gelamoh, dan ikan beledang. Harga jual ikan pun beragam, dengan ikan kape-kape berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram, tergantung ukurannya. Sementara itu, ikan beledang dijual dengan harga Rp 40.000 per kilogram.
Selain cuaca yang buruk, faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan pendapatan nelayan adalah meningkatnya biaya operasional.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Sediakan 100 Tiket Mudik Gratis Rute Bengkulu-Jakarta
Sementara itu, beberapa nelayan juga mengeluhkan hasil tangkapan yang semakin sulit dipasarkan. Harga ikan di pasar cenderung fluktuatif, sementara daya beli masyarakat menurun. Hal ini menyebabkan banyak nelayan harus menjual ikan dengan harga yang lebih rendah dari biasanya.
Penurunan hasil tangkapan dan pendapatan ini berdampak pada kehidupan ekonomi nelayan dan keluarga mereka. Para nelayan berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan finansial, program pelatihan, maupun kebijakan yang mendukung keberlangsungan profesi mereka.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah karena sebentar lagi akan datang hari Idul Fitri. Kalau kondisi seperti ini terus, banyak nelayan yang terpaksa berhenti melaut,” ungkap Iswandi.
(Jalu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: