Mulai Besok, Operasi Listrik di Enggano Cuma 12 Jam

Pelabuhan Pulau Enggano yang saat ini masih belum bisa beroperasi karena pendangkalan alur Pelabuhan.--(Sumber Foto: Aap/Betv)
BENGKULU, BETVNEWS - Akibat stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar kian menipis, operasi listrik di Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara hanya 12 jam dalam sehari.
Hal ini akan berlaku mulai Kamis 24 April 2025, pengurangan operasi listrik ini bersifat sementara lantaran pasokan BBM untuk penunjang pengoperasian listrik menepis.
Adapun untuk pembagian waktu operasi listrik, akan dibagi menjadi dua sesi, pada pagi hari mulai pukul 05.00 - 11.00 Wib dan sore hari pukul 16.00 - 22.00 Wib.
BACA JUGA:KMP Pulo Tello Melakukan Docking Selama 17 Hari, Transportasi ke Pulau Enggano Terbatas
Saat dikonfirmasi melalui Asisten II Setdakab Kabupaten Bengkulu Utara Heru Susanto, membenarkan hal tersebut. Terpaksa dilakukan mengingat keterbatasan BBM.
"Berdasarkan koordinasi dengan pihak PLN, hal ini terpaksa dilakukan dikarenakan stok BBM solar di wilayah Enggano yang kian menipis dan masih dipengaruhi oleh pendangkalan pelabuhan Pulau Baai," ungkapnya, Rabu 23 April 2025.
BACA JUGA:Dampak Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, Masyarakat Pulau Enggano Terisolir-Sembako Menipis
Sementara itu, pihak PLN Argamakmur telah bersurat kepada Pertamina Padang Sumatera Barat, agar dapat menyalurkan pasokan BBM ke Kecamatan Enggano.
"Sesuai dengan izin yang diberikan nantinya, diproyeksikan pasokan BBM ini akan mulai dikirim dalam 3 sampai 4 hari kedepan," katanya.
BACA JUGA:Transportasi Kapal ke Pulau Enggano Belum Bergerak, Keamanan Jadi Alasan
Pemerintah kabupaten Bengkulu Berharap, dengan pasokan BBM dari Padang, listrik di Pulau Enggano bisa kembali normal.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Camat Kecamatan Enggano, Susanto menyebut akan pemberlakuan listrik 12 jam dalam sehari tersebut.
BACA JUGA:Kapal Negara Pulau Marore-322 Bakamla RI Bawa 118 Mahasiswa dan Masyarakat dari Pulau Enggano
"Bukan hanya dampak jam operasi listrik saja yang mengalami pengurangan, namun yang jelas perputaran perekonomian saat ini tidak berjalan, baik hasil bumi dan tanggapan ikan nelayan tidak bisa dijual ke luar," jelas Camat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: