KPU

Remaja Putus Sekolah Babak Belur

Remaja Putus Sekolah Babak Belur

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Warga sekitaran Jalan Nusa Indah, Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung berhasil mengamankan satu orang pencuri rumah kosong berinisial Ok (14), Rabu (9/8) sekitar pukul 13.00 WIB. Remaja putus sekolah itu ditangkap setelah mencuri kompor gas dan kipas angin di salah satu rumah warga yang kosong sekitar dua minggu lalu. Aksi pencurian itu ternyata terekam CCTV yang terpasang di rumah tetangga warga yang rumahnya dicuri oleh pelaku. Secara kebetulan, pelaku pada Rabu siang melintas kembali di sekitar jalan Nusa Indah. Warga yang memiliki CCTV tentu tidak asing dengan ciri-ciri pelaku. Warga tersebut kemudian memanggil pelaku untuk mendekat, nah saat pelaku sudah berada di rumahnya, warga tersebut langsung meminta pertolongan warga lain. Sejumlah warga yang saat itu baru selesai melaksanakan shalat Dzuhur di Masjid Al Iman langsung mendekati pelaku. Lantaran tidak mengakui perbuatannya, membuat warga kesal dan sempat menghakimi pelaku. Beruntung salah satu warga sekitar menghubungi Polsek Ratu Agung terkait pencuri yang tertangkap tersebut. Anggota Polsek Ratu Agung bergerak cepat menuju lokasi untuk menghindari main hakim sendiri sekaligus membawa pelaku ke Polsek Ratu Agung. “Kejadian pencuriannya sekitar dua minggu lalu, mencuri rumah yang sedang kosong di depan masjid. Tadi sempat kami habis sholat menghampiri pelaku, sempat tidak ngaku dia tadi. Setelah itu kita serahkan ke polisi saja,” jelas salah satu warga di tempat kejadian perkara (TKP). Terkait pencuri yang ditangkap itu dibenarkan Kapolres Bengkulu, AKBP Ady Savart Penataran Simanjuntak SH SIK melalui Kapolsek Ratu Agung, AKP Dian Matusia Chandra SIK. “Warga yang menangkap kemudian diserahkan kepada kami, tadi sempat tidak mengaku mencuri meski akhirnya pelaku mengakui juga perbuatannya. Sempat dipukuli warga karena pelaku tidak mengakui perbuatannya,” jelas Kapolsek. Di Bengkulu pelaku tinggal di salah satu Panti Asuhan di Padang Harapan. Orang tua pelaku memang sengaja menitipkan pelaku ke Panti Asuhan untuk mengubah sifat pelaku yang suka mencuri. Sebelum dititipkan ke Panti Asuhan pelaku sudah sering mencuri uang milik orang tuanya untuk belanja keperluan pribadinya. “Dikirim gaek ke Panti Asuhan karno aku nakal, galak belanjokan uang gaek tanpa izin,” terang pelaku. Untuk sementara polisi masih menyelidiki keterlibatan pihak lain dalam kasus pencurian tersebut. Karena diduga ada penadah yang menampung atau membeli barang hasil curian pelaku. Karena pelaku masih dibawah umur, proses hukum akan dilakukan sesuai dengan undang-undang anak.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: