Miris, Buruh Harian dan Tuna Netra Tidak Dapat Bantuan Bedah Rumah
BETVNEWS - Selamet Jumakir (40) warga Desa Kungkai Kecamatan Air Periukan, yang keseharian bekerja serabutan dan memelihara Sapi milik orang lain tinggal bersama istri Tumini (25), dan anaknya Nabila (9) serta ibunya yang sudah memasuki usia senja. Mereka tinggal di rumah kayu ukuran 5 x 7 meter, dengan kondisi yang sangat memperihatinkan. "Beginilah keadaannya pak, mau gimana lagi. Kami sudah usulkan untuk menerima bantuan bedah rumah, namun tidak diterima. Padahal persyaratan sudah kita lengkapi," ungkap Bapak yang akrab disapa Jumakir tersebut. Dirinya juga tidak mendapatkan konfirmasi yang jelas, apa penyebab dirinya tidak mendapatkan bantuan tersebut, padahal dirinya sangat berharap istana kecil bagi keluarganya tersebut, dapat direhab sehingga membuat anak, istrinya bahkan ibunya nyaman. "Maunya kami dibangun pak, tapi kan kami belum ada biaya. Kami juga tidak tahu kenapa kami tidak jadi dapat bantuan," tambahnya. Hal Ini juga yang dialami Miswan (56) penyandang Tunanetra yang berprofesi sebagai tukang urut tradisional dan tinggal bersama istri Siti Hasanah (55) dan empat orang anaknya. Miswan bersama keluarga tingal di rumah berdinding papan dan usulan untuk mendapatkan bantuan bedah rumah telah disampaikan. "Sudah lengkap semua persyaratan, sudah kita serahkan kepada Kepala Desa, tapi inilah kenyataannya, padahal kami sudah siapkan pondasi," ujar Miswan. Sementara itu, menurut Tenno Heika, anggota DPRD Seluma setelah ditelusuri di lapangan, ada beberapa penerima bantuan bedah rumah tersebut, diketahui telah memiliki bangunan ruko dan sebagai toke sapi dengan memiliki Mobil. "Ini harus menjadi perhatian bagi dinas terkait, jangan sampai bantuan yang diberikan tersebut menyalahi aturan, sehingga yang pantas mendapat tidak terealisasi dan sebaliknya yang tidak pantas malah mendapatkan bantuan," ungkap Tenno Heika. (Wizon Paidi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: