Harga Telur Melambung Naik
BETVNEWS - Sejak satu minggu terakhir ini, para pedagang di Kabupaten Seluma mengeluhkan kenaikan harga telur. Dimana saat ini harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat ini, melambung hingga Rp 57 ribu untuk satu karpet telur ayam dimana sebelumnya satu karpet tersebut hanya dijual Rp 38 ribu. "Kalau normalnya itu beberapa waktu yang lalu kita jual Rp 38 ribu, namun saat ini memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga mencapai Rp 57 ribu untuk satu karpetnya, kalau untuk perbutir kita jual Rp 2 ribu yang sebelumnya kita jual Rp 10 ribu untuk 7 butir telur" ungkap Edi Oyulaw Pedagang di Kelurahan Sidomulyo, Selasa (04/01). Jika dipersentasikan bahwa kenaikan harga telur di pasaran saat ini mencapai 50 persen, sehingga membuat daya beli masyarakat khususnya di Kabupaten Seluma sejauh ini menurun secara drastis. "Karena memang naiknya cukup drastis, jadi untuk daya beli masyarakat memang berkurang," imbuhnya. Belum tahu pasti apa yang menjadi penyebab kenaikan harga telur tersebut, namun menurutnya bahwa memang dari agen yang sering mengantarkan telur ke toko tersebut jumlahnya berkurang dan harganya naik. "Memang dari agen kita dikurangi stok, berikut harganya juga naik," sambungnya. Sementara itu, menindaklanjuti kenaikan tersebut. Saat ini Disperindagkop Seluma tengah berkoordinasi ke Pemerintah Provinsi Bengkulu, guna untuk memastikan penyebab kenaikan harga telur tersebut. "Hari ini memang ada perwakilan kita yang tengah koordinasi ke Provinsi, ini untuk memastikan apakah kenaikan ini secara menyeluruh atau memang hanya kenaikan lokal saja. Sehingga ini harus kita cari tahu dulu apa penyebabnya," ungkap Gun Ibrori PLT Kadis Perindagkop Seluma. Kemudian jika memang sudah ada petunjuk dari Provinsi, barulah kemudian akan dilakukan pembahasan di Kabupaten Seluma. Guna untuk mengambil langkah selanjutnya dalam mengatasi hal tersebut. "Mungkin bukan cuma telur saja, kita juga akan mengecek stok sembako lainnya. Sehingga nanti kita akan langsung turun ke pasar-pasar guna untuk memastikan penyebab kenaikan tersebut," demikian tutupnya. (Wizon Paidi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: