Main Judi, Perangkat Desa dan BPD Dilaporkan Kades Ke Polisi
Seperti inilah terlihat Ketua BPD dan Perangkat Desa yang kedapatan bermain Judi pada Selasa, 16 Agustus 2022 di salah satu rumah warga yang terletak di desa Nanti Agung Kecamatan Ilir Talo.--(Sumber Foto: Wisnu/Betv)
SELUMA, BETVNEWS, - Beginilah detik-detik perangkat desa dan Ketua BPD desa Nanti Agung Kecamatan Ilir Talo, yang berinisial E-D dan E-S, Selasa 16 Agustus 2022 lalu, yang sedang melakukan judi kartu di salah satu rumah warga di desa Nanti Agung Kecamatan Ilir Talo.
Dalam perjudian tersebut, pelaku yang sempat tertangkap kamera, langsung dilaporkan Kepala Desa bernama Rajmi Erwin ke Polsek Talo.
Kepala desa Nanti Agung Rajmi Erwin mengatakan, saat itu dirinya mendapatkan laporan dari salah satu masyarakat, ada pelaku E-D dan E-S, yang merupakan perangkat desa dan ketua BPD, yang sedang asik berjudi kartu di salah satu rumah warga.
BACA JUGA:36 Mobnas Pemkab Lebong, Dilelang Awal Bulan Depan
Mendapatkan laporan tersebut, iya langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Talo untuk dilakukan penangkapan.
"Waktu malam 17 Agustus, saya mendapat laporan dari masyarakat ada perangkat desa dan kepala BPD sedang judi kartu. Setelah mendapatkan laporan tersebut, langsung saya laporkan ke Polisi untuk di lakukan penangkapan," sampai Rajmi Erwin.
BACA JUGA:Wanita Gunakan Seragam ASN, Diduga Mesum di Area Masjid Baitul Falihin Seluma
Sementara itu, saat Tim Opsnal Polsek Talo tiba di TKP untuk melakukakan penangkapan terhadap pelaku, sayangnya pelaku tersebut sudah tidak berada di lokasi.
"Sayangnya, waktu polisi ingin melakukan penangkapan terhadap pelaku, pelaku tersebut sudah tidak ada lagi," lanjutnya.
Disisi lain, salah satu pelaku berinisial E-D menyampaikan, bahwa hal tersebut memang benar terjadi, namun dirinya menegaskan pada saat itu banyak yang melakukan judi, termasuk diantaranya keluarga dari Kades.
BACA JUGA:Tim Patak Robot Polres Kaur Bekuk 4 Pelaku Judi
"Iya benar, saya dan adik saya di laporkan Kades ke polisi lantaran melakukan perjudian kartu dengan taruhan Rp1000. Tapi yang saya sesalkan, kenapa kades tidak melaporkan semuanya ke polisi," sampai E-D.
Tambahnya, bahwa laporan yang disampaikan Kades tersebut diduga lantaran tidak terima, bahwa beberapa waktu yang lalu juga sempat dilaporkan masyarakat dan BPD terkait dugaan Korupsi DD.
"Kalau pikiran saya, melihat yang di laporkan Kades tersebut hanya saya dan adik saya saja. Mungkin karena Kades tidak terima waktu itu juga sempat di laporkan ke Polres oleh anggota BPD dan masyarakat lantaran di duga Korupsi DD," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: