Harga Telur Naik, Pedagang Makanan Kurangi Jumlah Produk
Salah satu dagangan masyarakat pedagang kecil penggiat UMKM berbahan dasar telur yang terdampak kenaikan harga.--(Sumber Foto: Yudha/Betv)
BENGKULU, BETVNEWS - Naiknya harga telur ayam ras yang kini mencapai Rp54.000 per karpet sangat berdampak terhadap pedagang kecil yang menggunakan telur sebagai bahan dasar produk penjualannya.
BACA JUGA:Maling Handphone, Warga Arma Jaya Diciduk Polisi
Salah seperti yang dialami Siti Ngaisah yang biasa berjualan di Jalan Cendana Sawah Lebar Baru. Siti yang berjualan telur goreng sayur dan telur goreng ini terpaksa harus mengurangi produksi dagangannya.
"Semenjak harga telur naik, terpaksa mengurangi produksi," ujarnya.
Ia mengaku tak berani menaikan harga dagangannya, dikarnakan takut penjualan justru sepi. Meski demikian, siti mengaku saat ini minat pembeli masih cukup ramai, namun omzet penjualannya sedikit berkurang.
BACA JUGA:Waduhh... PTT Bawaslu Mukomuko Dicatut Partai Politik
"Pembeli masih ramai, takutnya kalau harga diturunkan justru malah sepi pembeli," sampainya.
Siti berharap, harga telur ayam ras ini segera stabil, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap omzet penjualannya.
Kenaikan di angka Rp10.000 per karpet tersebut, begitu dirasakan para pedagang, terlebih kenaikan harga ini sudah terjadi semenjak sepekan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: