KPU

Warga Diimbau Berhati-hati Pilih Hewan Kurban, Disnakkeswan Bengkulu Ungkap Ciri-ciri Sapi Sehat

Warga Diimbau Berhati-hati Pilih Hewan Kurban, Disnakkeswan Bengkulu Ungkap Ciri-ciri Sapi Sehat

Disnakkeswan mengimbau warga Bengkulu untuk hati-hati memilih hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha nanti. --(Sumber Foto: CW/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Provinsi BENGKULU melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) mengimbau warga BENGKULU untuk hati-hati memilih hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha nanti. Warga harus mengenali ciri-ciri hewan kurban yang layak dan sehat untuk terhindar dari penyakit.

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet drh. Indah Permatasari mengungkapkan, masih ada beberapa penyakit seperti LSD dan Jembrana pada sapi yang ditemukan di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:6 Cakada Kota Bengkulu dari Partai Golkar Tandatangani Kerjasama dengan Lembaga Survei Pusdeham

"Kita masih terus melakukan penyuluhan ke masyarakat serta vaksinasi kepada hewan sapi yang terinfesi Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan Jembrana. Penyakit pada hewan sapi yang bisa menular ke sesama sapi ini masih banyak belum diketahui oleh masyarakat luas, namun penyakit ini sudah menyebar di Provinsi Bengkulu," ujarnya, Rabu 1 April 2024.

BACA JUGA:M Saleh Ungkap Alasan Maju Pilwakot Bengkulu

drh. Indah Permatasari menjelaskan ciri-ciri sapi yang terinfeksi penyakit LSD dan Jembara, agar masyarakat mengenali sapi yang sehat sebelum berkurban di hari Raya Idul Adha nanti.

LSD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. 

Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu pada sapi.

BACA JUGA:Partai Golkar Survei 35 Nama Balon Kada se-Provinsi Bengkulu: Ada Petahana, Pengusaha, hingga Birokrat

Sementara penyakit Jembrana, kata drh. Indah Permatasari, yaitu penyakit hewan menular pada sapi yang disebabkan oleh virus, penyakit ini bersifat akut dan menimbulkan tanda klinis yang jelas pada sapi bali (Bos javanicus domesticus).

"Sedangkan pada jenis sapi lainnya hanya bersifat subklinis dan tidak menunjukkan tanda klinis yang nyata, seperti demam (suhu badan sapi tinggi, berkisar antara 39° C-41,5° C), pembengkakan hebat kelenjar limfe, erosi (luka-luka) pada selaput lendir mulut, diare yang sering bercampur darah dan sering terjadi sapi mengalami berkeringat darah," jelasnya.

BACA JUGA:Pedagang di Pasar Panorama Tepis Isu Harga Bawang Merah Melonjak hingga Rp100.000 per Kg

Kendati begitu, Jembrana dan LSD bukan merupakan penyakit zoonosis atau tidak menular ke manusia. Sehingga, kata Indah, daging ternak yang terinfeksi penyakit tersebut masih bisa dikonsumsi dengan catatan dimasak dengan tepat hingga benar-benar matang.

Indah Permatasari juga menuturkan, bahwa ketersediaan hewan kurban di Provinsi Bengkulu saat ini aman dan cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: