Baru 6 Desa di Seluma Cairkan ADD Tahap I, PMD Beri Tenggat hingga Akhir Juni
Kabid Pembangunan Desa Dinas PMD Kabupaten Seluma, Hervoni Devvi Gusti --(Sumber Foto: Jul/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Memasuki pertengahan tahun 2025, progres pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap I di Kabupaten Seluma terpantau masih sangat rendah. Dari total 182 desa, baru enam desa yang berhasil mencairkan dana tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Seluma, Nopetri Elmanto, melalui Kabid Pembangunan Desa Hervoni Devvi Gusti menyebutkan bahwa enam desa yang telah mengajukan pencairan ADD yakni Desa Kunduran, Desa Lawang Agung, Desa Lubuk Lagan, Desa Bakal Dalam, Desa Muara Danau, dan terakhir Desa Lunjuk.
“Hingga kini baru enam desa, terakhir Desa Lunjuk tanggal 21 Mei 2025 yang sudah masuk rekening,” kata Gusti.
BACA JUGA:Gagal Tangkap Bandar, Polisi Bekuk Pengguna Sabu di Kampung Melayu
BACA JUGA:Dalang Kebocoran PAD Mega Mall dan PTM, Direktur Utama PT Tigadi Lestari Ditahan di Lapas Bengkulu
Dinas PMD Seluma mendorong desa-desa lainnya untuk segera mengajukan pencairan ADD tahap I.
Pasalnya, ADD tidak hanya digunakan untuk mendukung program-program pembangunan desa, tetapi juga mencakup penghasilan tetap (Siltap) kepala desa, perangkat desa, dan anggota BPD.
Menurut Gusti, rendahnya serapan ADD hingga saat ini sangat disayangkan karena berpotensi menghambat kegiatan pembangunan dan pemberdayaan yang telah direncanakan di awal tahun.
“Kami sangat berharap desa-desa lain segera menindaklanjuti agar kegiatan desa tidak tertunda,” ujar Gusti saat dikonfirmasi oleh Radar Seluma.
BACA JUGA:Dinas Perikanan Seluma Tanggapi Kelangkaan BBM, Nelayan Akan Dapat Rekomendasi Khusus
BACA JUGA:Peluncuran Dewan Pengupahan Seluma Gagal Saat HUT, Tertunda Karena Bupati DL
Ia menjelaskan bahwa lambatnya proses pencairan disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah keterlambatan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), kelengkapan dokumen yang belum terpenuhi, hingga kendala teknis seperti kurangnya sumber daya manusia yang memahami regulasi.
Gusti menambahkan bahwa desa yang berhasil mencairkan ADD rata-rata merupakan desa yang aktif mengikuti pembinaan teknis dari Dinas PMD dan telah siap secara administrasi.
“Desa yang proaktif biasanya lebih cepat memenuhi persyaratan. Kami sudah melakukan sosialisasi dan pendampingan sejak awal tahun. Namun memang masih ada desa yang belum optimal dalam menindaklanjuti,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

