Wagub Mian Soroti Kenakalan Siswa, Sebut Guru Jarang Hadir di Kelas Jadi Penyebab

BENGKULU, BETVNEWS – Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, Wakil Gubernur BENGKULU, H. M. Rosjonsyah Mian, menghadiri pertemuan bersama seluruh kepala sekolah SMA dan SMK se-Kota BENGKULU di SMAN 5 Kota BENGKULU, Kamis (19/6).

Pertemuan ini membahas pentingnya penanaman nilai budi pekerti dan etika siswa, khususnya bagi peserta didik baru.

Dalam sambutannya, Wagub Mian menyoroti penyebab maraknya perilaku siswa nakal yang terjadi di berbagai sekolah.

Ia menyebut, salah satu faktor utamanya adalah minimnya kehadiran guru di ruang kelas, yang berdampak langsung terhadap perkembangan karakter siswa.

BACA JUGA:6 Arti Mimpi Melihat Cermin Pecah yang Sering Bikin Overthinking, Pertanda Buruk?

BACA JUGA:Mantan Kadis Pertanian Kaur Diperiksa, Akui Terima Fee Proyek dari Kontraktor

“Saya pernah mengikuti Lemhanas pada waktu periode pertama Bupati dulu, narasumbernya jenderal-jenderal. Permasalahan anak sekolah sering menyimpang atau nakal itu ada satu variabel yang mengatakan bahwa guru sering tak di kelas menimbulkan dampak negatif untuk perkembangan siswa,” kata Mian.

Selain absennya guru saat proses belajar mengajar, Wagub juga menyinggung pengaruh perkembangan teknologi yang pesat serta lemahnya penanaman nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah sebagai penyebab makin maraknya kenakalan remaja.

Karena itu, Wagub Mian menegaskan pentingnya peran kepala sekolah dalam memberikan penguatan karakter kepada siswa, khususnya peserta didik baru di tahun ajaran mendatang.

“Ini menjadi PR kita bersama, apalagi visi misi pak Gubernur juga membuat siswa-siswi kita memiliki sikap yang religius. Nah ini kita harus tanamkan kepada siswa/siswi yang baru masuk nantinya,” tutupnya.

BACA JUGA:Cuan di Depan Mata, Begini Cara Tarik Saldo DANA di Aplikasi JOYit, Cuma Butuh 5 Langkah Simple!

BACA JUGA:Cuma dengan 5 Langkah Ini Koin Fruit Match Bisa Jadi Saldo DANA, Cek Caranya Disini!

Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi jajaran sekolah menengah atas dan kejuruan untuk menyusun strategi pembinaan karakter yang lebih kuat dan menyeluruh di tahun ajaran baru.

Sumber: