Jembatan Air Cugung Patil Diresmikan, Solusi Mobilitas dan Banjir di Kebun Tebeng Bengkulu
Pemerintah Kota Bengkulu meresmikan Jembatan Air Cugung Patil yang berada di Jalan Merapi Raya, Kelurahan Kebun Tebeng, pada Jumat petang (5/12/2025)--(Sumber Foto: Ahmad/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Kota BENGKULU meresmikan Jembatan Air Cugung Patil yang berada di Jalan Merapi Raya, Kelurahan Kebun Tebeng, pada Jumat petang (5/12/2025). Peresmian ini menandai selesainya pembangunan Jembatan yang mulai dikerjakan sejak bulan September lalu.
Pembangunan jembatan menggunakan anggaran sebesar Rp3 miliar yang bersumber dari APBD Kota Bengkulu. Proyek ini menjadi langkah strategis pemerintah kota untuk mengatasi banjir yang selama ini sering melanda wilayah Kebun Tebeng dan Tanah Patah.
BACA JUGA:Terima Kunjungan RBMG, Erna Sari Dewi: Pentingnya Bersinergi Membangun Bengkulu
“Alhamdulillah hari ini kita meresmikan Jembatan Air Cugung Patil sesuai rencana. Jembatan ini diharapkan mampu mengatasi banjir di wilayah Kebun Tebeng hingga Tanah Patah. Semoga Kota Bengkulu terhindar dari musibah banjir,” ujar Walikota Bengkulu.
Ketua Adat Kelurahan Kebun Tebeng, Akmal Riyadi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pembangunan jembatan. Ia menuturkan bahwa jembatan Air Cugung Patil terbukti mampu mencegah banjir di lingkungannya.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi dan Ronny PL Tobing, atas berdirinya jembatan ini. Kemarin, saat hujan mengguyur Kota Bengkulu selama tiga hari, tidak ada air yang naik ataupun banjir di kawasan kami,” kata Akmal.
BACA JUGA:Kejari Seluma Masuk Nominasi 10 Besar Nasional Kejaksaan Paling Berprestasi se-Indonesia
Akmal juga menjelaskan asal-usul nama jembatan Air Cugung Patil. Nama ini diambil dari hasil rembuk antara perangkat kelurahan dan tokoh adat setempat.
Cugung berasal dari kisah masa lalu tentang gundukan tanah tinggi di wilayah Kebun Tebeng. Sementara patil adalah alat cangkul kecil yang ditemukan di dalam sebatang pohon di atas gundukan itu.
BACA JUGA:Rencana Tambang Emas Berpotensi Picu Bencana, Ketua DPRD Seluma: Perlu Dikaji Mendalam
“Nama ini kami sepakati bersama. ‘Cugung’ berarti gundukan tanah yang cukup tinggi, sedangkan ‘Patil’ adalah alat cangkul kecil yang ditemukan saat menebang pohon di atasnya,” ujar Akmal.
Dengan diresmikannya Jembatan Air Cugung Patil, warga berharap upaya pemerintah dalam penanganan banjir dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di wilayah Kebun Tebeng dan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

