Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

Pemprov Bengkulu Bantu Rp50 Juta Untuk Pemulangan Jenazah Adelia Meysa ke Indonesia

Pemprov Bengkulu Bantu Rp50 Juta Untuk Pemulangan Jenazah Adelia Meysa ke Indonesia

Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp50 juta untuk pemulangan jenazah Adelia Meysa.--(Sumber Fot: Putri/Betv)

BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp50 juta untuk pemulangan jenazah Adelia Meysa, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, yang meninggal dunia di Jepang akibat menderita penyakit Meningitis Tuberkulosis atau peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, setelah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu melakukan koordinasi dengan Kementerian P3MI dan KBRI Tokyo, biaya pemulangan jenazah yang semula diperkirakan mencapai Rp150 hingga Rp200 juta berhasil ditekan menjadi sekitar Rp85 juta.

"Awalnya biaya pemulangan cukup besar, tapi setelah dilakukan koordinasi dan berbagai upaya, biayanya bisa ditekan menjadi 85 juta rupiah. dan saat ini sudah terkumpul donasi sekitar 35 juta rupiah, dan sisanya akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu sebesar 50 juta rupiah," ujar Helmi Hasan Selasa, 11 November 2025.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Pergub Baru untuk Perkuat Peran Lintas Sektor dalam Penurunan Stunting

Selain bantuan dana tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga akan menanggung biaya ambulans dari Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menuju rumah duka di Kabupaten Seluma. Tidak hanya itu, Pemprov juga akan membantu biaya pelaksanaan takziah di rumah keluarga almarhumah.

"Insyallah tidak hanya biaya pemulangan, Pemprov juga akan membantu  membiayai untuk ambulans nya ketika tiba di Bandara nanti kita juga akan bantu untuk takziah nya" jelas Gubernur.

Gubernur Helmi menambahkan, saat ini proses pemulangan jenazah masih dalam tahap penyelesaian kelengkapan berkas administrasi, prosedur, serta penyelesaian pembiayaan dengan pihak terkait.

BACA JUGA:Gubernur Helmi Gandeng Unib Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu 8 Persen

"Saat ini masih terus kami upayakan agar semua proses administrasi dan prosedur bisa segera selesai. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak KBRI dan keluarga agar jenazah bisa segera dipulangkan ke Bengkulu," pungkas Helmi.

Diketahui, Adelia Meysa berangkat ke Jepang dengan menggunakan visa wisata dan bekerja di sebuah perusahaan di Kota Sakai, Perfektur Ibaraki, Jepang. Berdasarkan informasi yang diterima, Adelia berstatus overstay atau seseorang yang masa izin tinggalnya telah habis.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Tetapkan Harga TBS Rp3.330 per Kilogram, Wagub Mian Tegaskan Perusahaan Patuhi Ketetapan

Setelah sempat dirawat selama tujuh hari di Seinan Medical Center Hospital Ibaraki sejak 31 Oktober 2025, Adelia Meysa akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, 8 November 2025.

Dengan adanya kejadian ini, Gubernur Bengkulu akan bersurat ke Disnaker Provinsi Bengkulu untuk melakukan pengawasan ketat dan fasilitasi lengkap terkait dengan Pekerja Migran Indonesia asal Bengkulu. Jika ditemukan pihak-pihak yang melakukan pelanggaran atas kasus serupa maka Pemprov akan melakukan tindakan tegas. (ADV)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait