Geger! Dugaan Pecabulan Dilakukan Oknum Guru di Kepahiang, Ini Kata Pihak Sekolah
Ilustrasi. Geger! Dugaan Pecabulan Dilakukan Oknum Guru di Kepahiang, Ini Kata Pihak Sekolah--(Sumber Foto: ist/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Masyarakat Kabupaten Kepahiang kembali dihebohkan dengan dugaan kasus pencabulan yang melibatkan seorang oknum guru honorer di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA). Terduga pelaku diduga mencabuli seorang siswi kelas 11 di sekolah tempatnya mengajar.
BACA JUGA:Perambahan BAS Diduga Melibatkan Oknum KPH, DLHK Provinsi Bengkulu: Akan Kami Tidaklanjuti
BACA JUGA:Banjir Bandang di Sumatera Barat, 15 Personil Basarnas Bengkulu Diterjunkan untuk Operasi SAR
Peristiwa ini diduga terjadi saat korban bersama terlapor dan lima siswi lainnya mengikuti turnamen futsal wanita Grand Champion AAFI Nasional 2025 di Kota Bekasi. Oknum guru tersebut diketahui membawa enam siswinya untuk berpartisipasi dalam ajang AAFI Regional 2025 tersebut.
Berdasarkan video yang diterima tim BETVNEWS, terlihat korban yang histeris pasca dari kejadian itu. Selain itu, terlihat juga adanya mediasi perdamaian yang terjadi di apartemen tempat antara terduga pelaku dan korban bersama dengan teman-temannya bermalam.
BACA JUGA:Harga Ayam Kian Melonjak, Tembus Rp45.000 per Kg, Diduga Dampak Program MBG
BACA JUGA:BEM KBM UNIB Gelar Bincang Aspirasi, Angkat Isu Kesejahteraan dan Perlindungan Guru
Kepala SMA Negeri 1 Kepahiang, Yeyen Beka, membenarkan adanya laporan dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum honorer terhadap siswi yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah kelas 11.
“Ya, kemarin kami menerima informasi terkait dugaan kasus itu. Namun laporan itu bukan berasal dari pihak keluarga maupun korban langsung,” ujarnya saat dikonfirmasi di sekolah.
BACA JUGA:Konflik PT ABS dan Petani Makin Panas, Wakapolda Bentuk Tim Khusus untuk Mediasi
BACA JUGA:Dukung Revitalisasi RSMY, Menkes Turut Siapkan Ahli Khusus untuk Perbaikan Manajemen
Lebih lanjut, Yeyen menegaskan bahwa kegiatan yang diikuti oleh enam siswi dan oknum guru honorer tersebut bukan merupakan kegiatan resmi sekolah.
“Memang ada izin, tetapi kegiatan itu bukan program sekolah. Kami mendapat informasi dari pelatih futsal Provinsi yang memberi tahu pihak sekolah,” jelasnya.
BACA JUGA:5 Petani Ditembak, Pihak PT ABS Klaim Tak Tahu Asisten Keamanannya Membawa Senpi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

