Sedangkan, kompulsi ialah perilaku yang dilakukan berulang.
Pengidap akan memiliki dorongan dalam melakukan perilaku yang dianggap sebagai pemikiran obsesif.
Kompulsi umumnya melakukan aktivitas mencuci tangan secara berulang dan berlebihan.
BACA JUGA:5 Filosofi Stoic yang Dapat Membuat Hidupmu Tentram dan Bahagia, Lakukan Hal Ini!
Dapat juga menjalani pemesanan ataupun mengatur sesuatu secara khusus dan tepat.
Tak hanya itu saja, pengidap akan melakukan pemeriksaan berulang kali, misalnya saat memastikan apakah pintu tersebut sudah dikunci atau kompor yang sudah dimatikan.
BACA JUGA:Mahasiswa di Rejang Lebing Dibekuk Polisi, Beli Sabu Rp8,4 Juta
Gejala ini dapat datang dan pergi, kadang bisa mereda begitu saja bahkan menjadi lebih buruk.
Kemudian pengidap dapat melakukan pencegahan adanya gejala, menghindari situasi pemicu munculnya obsesi.
Bahkan ada juga yang lebih memilih minuman beralkohol maupun obat penenang untuk mengurangi gejalanya.
BACA JUGA:Jaga Keamanan Aset Kripto, Simak Tips Berikut Agar Terhindar dari Ancaman Siber
- Penyebab dan faktor terjadinya ocd
Umumnya OCD terjadi pada anak-anak, remaja, dan juga orang dewasa di dunia.
Terjadi pada usia 19 tahun sebagian besar diagnosis OCD dan sangat rentan terkena oleh anak laki-laki daripada anak perempuan.
BACA JUGA:Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan, Wakil Walikota Berikan Penghargaan kepada Anggota Polresta
Namun penyebab OCD ini masih belum dapat diketahui hingga kini.