2. Tingginya derajat kehambaan
Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam ayat Isra (QS Al-Irsa [17]: 1), adanya kata ‘Abdun’ pada ayat tersebut memiliki arti hamba, tidak memakai –misalkan– kata ‘nabi’, ‘rasul’ atau pun ‘khalil’ (kekasih).
BACA JUGA:Jadi Penyakit Endemik, Simak Deretan Fakta Tentang Demam Keong
Ini menerangkan bahwa derajat kehambaan di sisi Allah Ta'ala punya nilai sangat tinggi. Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Furqan ayat 63, yang artinya:
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."
BACA JUGA:Bikin Penampilan Tidak Menarik, Atasi Rambut Bercabang dengan Cara-cara Ini!
Penyebutan Nabi Muhammad SAW dalam menggunakan kata 'Abdun' tidak hanya pada surah al-Isra. Beberapa diantaranya seperti QS Al-Baqarah [2]: 23, QS Al-Hadid [57]: 9 dan QS Al-Jin [72]: 19.
3. Sampaikan kebenaran walau pahit
Masih banyak yang tidak percaya saat Nabi Muhammad SAW menyampaikan tentang perjalanannya pada sekalian penduduk Makkah, sepulang dari Isra Miraj.
BACA JUGA:Konsumsi Jahe Secara Rutin, Intip Manfaatnya di Sini!
Hingga Nabi Muhammad SAW harus memberikan penjelasan dengan bukti-bukti untuk memperkuat argumennya, seperti soal bangunan Masjid Aqsha dan juga kafilah dagang yang dilihat beliau saat Isra miraj.
Meskipun begitu beliau tetap menyampaikan sebuah kebenara yang dialaminya secara terus terang. Beliau pernah bersabda, "Katakanlah kebenaran, walau pahit kenyataan."
BACA JUGA:Erick Thohir, Terpilih Ketua Umum PSSI Periode 2023-2027
4. Islam adalah agama yang suci
Ketika Nabi Muhammad SAW diberi sebuah pilihan antara air susu dan khamr, Nabi memilih susu. Lalu Malaikat Jibril berkata, "Engkau telah diberi hadiah kesucian."
BACA JUGA:Waspada! Simak 5 Gejala yang Menandakan Paru-paru Tidak Sehat