Hal tersebut sebagai isyarat bahwa Islam merupakan agama suci (fitrah). Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 30, yang artinya:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
BACA JUGA:Konsumsi Jahe Secara Rutin, Intip Manfaatnya di Sini!
5. Menghapus syariat nabi-nabi terdahulu
Dari peristiwa Isra Miraj inilah, Rasulullah SAW menjadi imam salat nabi-nabi terdahulu.
Bukti bahwa mereka pun mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW, sekaligus sebagai isyarat bahwa syariat beliau telah menghapus syariat nabi-nabi sebelumnya.
BACA JUGA:Calamansy Restaurant di Bencoolen Mall, Ada Promo 20 Persen dan Bundling
6. Keistimewaan Masjid Al-Aqsha bagi umat Muslim
Sebelum peristiwa Isra Miraj terjadi, Masjid Al-Aqsha bernama Baitul Maqdis. Perjalanan Isra tersebut dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis dan Miraj dari Baitul Maqdis ke langit dunia hingga bertemu Rabb-nya, sebagai isyarat bahwa Masjid Al-Aqsha punya keistimewaan untuk umat Islam.
BACA JUGA:Deteksi Dini Sebelum Terlambat, Kenali Gejala-gejala Awal Diabetes Berikut
Bahkan masjid tersebut pernah menjadi kiblat salat sebelum berganti Ka’bah. Pahala salat di Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsha) yakni 500 kali lipat dibanding masjid biasa.
7. Pentingnya perkara shalat
Dalam hadits Nabi menjelaskan bahwa kewajiban salat untuk umat Muslim terjadi di malam Nabi Muhammad SAW Miraj ke langit.
BACA JUGA:Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf Resmi Ajukan Banding
Hanya syariat salat inilah yang beliau terima langsung, bukan wahyu dengan perantara malaikat Jibril sebagaimana kewajiban lainnya. Tak heran, bila dalam agama Islam, salat menjadi tiang agama (Imad ad-Din).(**)