Untuk itu kewaspadaan harus ditingkatkan. Terutama di daerah yang masuk kategori rawan Kahutla, misalnya di Sumatera dan Kalimantan.
BACA JUGA:Penggunjal BBM Subsidi Diamankan, Begini Modus Pelaku Kelabui Petugas SPBU!
Berdasarkan pantauan terakhir BMKG, saat ini intensitas La Nina terus melemah.
Hal itu terlihat dari indeks El-Nino Southern Osciliation (ENSO) 10 hari pertama Januari 2023.
BACA JUGA:Manfaat dan Kandungan Gizi Minuman Boba yang Perlu Diketahui
El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan samudera yang mempengaruhi cuaca di sekitar Samudera Pasifik.
BACA JUGA:Resep Minuman Boba Ini Dapat Dijadikan Menu Buka Puasa, Nikmat dan Segar
Saat El Nino terjadi, musim kemarau menjadi sangat kering dan awal musim hujan terlambat.
Sedangkan saat La Nina, musim hujan akan datang lebih awal dari biasanya.
BACA JUGA:Peristiwa Isra Miraj, Ini Perjalanan Nabi Muhammad SAW hingga Menuju Langit Ketujuh
La Nina juga menyebabkan terjadinya hujan pada musim kemarau. BMKG memprediksi kondisi tersebut akan terus berlanjut hingga akhirnya indeks menjadi netral pada Maret 2023.
BACA JUGA:Polisi Tertembak Senjata Rekannya, Begini Penjelasan Kapolres
Jika dilihat dari catatan sejarah masa lampai, El Nino kategori lemah yang terjadi usai pertengahan tahun, biasanya akan berlangsung singkat.
BACA JUGA:Peringati Isra Miraj di Bengkulu, Ini Kata Ustadz Fadlan Garamatan
Selain itu, pada Maret hingga Mei 2023, beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara akan mengalami masa peralihan atau pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau.
BACA JUGA:Bengkel Variasi Sepeda Motor Kemalingan