Hal ini penting karena pondasi merupakan bagian paling dasar dari sebuah bangunan agar tetap kuat dan kokoh.
Ukuran pondasi, kedalaman pondasi, dan jenis pondasi harus disesuaikan pada saat mulai membangun sebuah bangunan.
BACA JUGA:10 Manfaat Konsumsi Nanas Madu untuk Kesehatan, Salah Satunya Penyembuhan Luka Bakar
2. Perhatikan topografi dan daya dukung tanah
Ukuran pondasi, kedalaman pondasi, dan jenis pondasi dalam membangun pondasi juga harus disesuaikan dengan topografi tanah yang akan dibangun.
Jenis tanah bermacam-macam dan daya dukung tanah di setiap tempat bisa sangat berbeda.
BACA JUGA:Proyek Penataan Kawasan Kumuh Jadi Objek Wisata, ‘Kota Tuo’ Ambruk
Kedalaman pondasi juga harus mencapai bagian tanah yang keras, jangan membangun pondasi tetapi belum menyentuh tanah yang keras.
Jika belum menyentuh tanah keras, maka tanah di bawah pondasi tergerus, tembok atau bangunan bisa longsor bahkan roboh.
BACA JUGA:9 Keutamaan Hari Jumat yang Jarang Diketahui, Cek di Sini!
Pondasi yang dibuat sesuai standar dan daya dukung tanah merupakan faktor penting agar pondasi tidak bergerak meskipun diterpa hujan deras dan banjir.
Jika pondasi tidak dibuat sesuai standar, ketika terjadi banjir atau gangguan air, tanah di bawah pondasi tergerus sehingga menyebabkan runtuhnya dinding di atasnya.
BACA JUGA: Mengenal Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, Pahami 5 Hal Ini!
3. Perhatikan kualitas material bangunan
Penggunaan material yang tidak tepat serta memiliki kualitas yang tidak baik bisa mempengaruhi kekuatan bangunan.
Maka dari itu, perhatikan kualitas bahan material yang digunakan untuk mendirikan sebuah bangunan.