BENGKULU, BETVNEWS - Total ada 133 tim pendamping keluarga (TPK) yang disiapkan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang dalam menanggulangi kasus stunting.
BACA JUGA:Dugaan Aset Dijual, Pemda Bentuk Tim Investigasi
Kadis PPKBP3A Kepahiang, Linda Rospita mengatakan, tim tersebut telah disebar di Kelurahan dan Desa yang ada di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Diduga Ada Oknum Jual Aset Pemkab Kepahiang
"Upaya percepatan penanggulangan angka stunting, kita telah menyiapkan tim yang kita sebarkan di seluruh desa dan kelurahan yang secara intens memberi edukasi dan pembinan terhadap warga," jelas Linda (Rabu 1 Maret 2023).
BACA JUGA:Ibu Tunggal di Kepahiang Terima Bantuan Bedah Rumah
Ia menerangkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Kabupaten Kepahiang saat ini berada pada angka 24,9 persen.
BACA JUGA:Terdakwa Kasus Dugaan Pelecehan Santriwati Jalani Sidang Perdana
Kabupaten Kepahiang tercatat berada diperingkat pertama angka stunting tertinggi di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Semarak HUT MAN 2 Kepahiang ke-29, Gelar Lomba MTQ dan Kuliner
Untuk itu, ia menegaskan, TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang, Pertahankan Predikat Zona Hijau Pelayanan Publik
"TPK dikuatkan dalam hal pendampingan keluarga, mereka sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting, ini kita berdayakan, diberi suport dalam hal finansial, dan sarana prasarana dalam melaksanakan tugas-tugasnya," terangnya.
BACA JUGA:Disdukcapil Kepahiang Kebut Perekaman E-KTP
Selain TPK, kata Linda, komitmen bersama untuk mengentaskan stunting juga sangat diperlukan. Mulai dari tingkat pusat hingga desa bahkan memerlukan komitmen kuat untuk bersama memerangi stunting.