Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional Asal Timur 'Pejuang' Melawan Belanda, Begini Perjalanannya

Sabtu 17-06-2023,13:36 WIB
Editor : Wizon Paidi

Dengan perjuangan dan tekad yang kuat, untuk terus melakukan perlawanan terhadap Belanda, pasukan yang dipimpin Kapitan Pattimura berhasil menduduki benteng Duurstede pada 15 Mei 1817. 

Kemudian dari perlawanan ini, muncul keputusan untuk mengadakan rapat raksasa yang dikenal dengan Proklamasi Portho Haria di Negeri Haria.

BACA JUGA:Ternyata Malaikat Malik Menyambut Penghuni Neraka dengan Cara Seperti Ini, Sungguh Menakutkan!

Hasilnya berisi dari 14 pasal pernyataan, dan ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari pulau Saparua dan Nusalaut membuat semangat proklamasi ini muncul hingga Maluku Utara.

Setelah melalui perjalanan panjang, membuat pasukan Belanda terus terdesak, sehingga kemudian membuat mereka mendatangkan pasukan kompeni dari Ambon, untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan Pattimura.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW dan Pohon Kurma, Beliau Menangis Karena Hal Ini! Siapa Dia?

Namun hal ini tidak membuat gentar Kapitan Pattimura dan pasukannya, dengan kematangan strategi dan kecerdikan, membuat Belanda terpojok dan hampir kalah sebelum adanya bantuan dari Batavia.

Kemudian, Belanda melakukan sayembara untuk melakukan penangkapan terhadap Kapitan Pattimura.

BACA JUGA:Sungguh Beruntung! Malaikat Mendoakan Orang-orang Ini Berkat Amalannya, Siapa Saja?

Siapa saja yang berhasil menangkapnya, akan diberikan hadiah berupa 1.000 gulden bagi yang melakukan penangkapan Kapitan Pattimura.

Pengkhiatanan yang berasal dari warganya sendiri, raja negeri Lilibooi, Pati Akoon dan Tuwanakotta. Akhirnya mengakhiri perjuangan Kapitan Pattimura.

Hingga akhirnya Belanda berhasil menangkap Kapitan Pattimura di hutan Booi.

BACA JUGA:Wisata Ekstrem Arung Jeram di Provinsi Bengkulu yang Menantang Adrenalin, Kamu Mau Coba?

Setelah berhasil ditangkap, Kapitan Pattimura dimasukkan ke dalam penjara untuk diinterogasi, menjalani sidang, hingga dijatuhkan vonis hukuman paling berat terhadapnya karena sebagai seorang pemimpin perang yaitu hukuman gantung. 

Eksekusi terhadap Kapitan Pattimura dilaksanakan pada 16 Desember 1817 bertempat di Benteng Victoria, Ambon, Provinsi Maluku.

BACA JUGA:Wisata Alam di Yogyakarta Ternyata Ekstrem, No.5 dan 7, Bikin Spot Jantung Tapi Asyik!

Kategori :