Ya tentu saja Rasulullah meminta bantuan Khaulah untuk mendatangi keduanya.
Diketahui, Saudah menerima lamaran dari Nabi sehingga ia menjadi wanita pertama yang dinikahi beliau setelah sepeninggal Khadijah.
Kemudian, barulah Aisyah binti Abu Bakar masuk dan menjadi istri Nabi Muhammad setelah Saudah.
Saudah adalah wanita yang agung, ia pandai, senantiasa berzuhud, terlebih dapat menyenangkan suami.
Saudah menyadari di masa awal pernikahannya dengan Nabi, bahwa ia tak dapat menggantikan peran Khadijah.
Hanya saja, Saudah menilai bahwa pernikahannya tersebut merupakan bentuk dari kebajikan, kasih sayang serta pelipur lara untuk Rasulullah SAW.
Di dalam rumah tangga Nabi Muhammad, Saudah mampu menciptakan kegembiraan serta keharmonisan selaku istrinya.
Di sisi lain, Rasulullah menikah dengan Aisyah karena merupakan perintah Allah Ta'ala.
Dalam suatu riwayat, Aisyah pernah mengatakan bahwa alasan kenapa Nabi Muhammad SAW menikahinya, yakni karena mimpi.
Diketahui mimpi itu merupakan petunjuk dari Allah SWT, melalui malaikat Jibril.
Suatu hari beliau bermimpi kedatangan malaikat dengan membawa gambar Aisyah yang dibalut kain sutra.
Malaikat tersebut berkata bahwa perempuan yang dibalut kain sutra tersebut adalah istrinya.