Selain itu festival ini juga menjadi ajang edukasi seksual dan perlindungan diri.
Kuil Kanayama menyumbangkan hasil dari festival ini untuk penelitian penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS setiap tahunnya.
BACA JUGA:Menarik Dikunjungi! 5 Tempat Wisata Populer di Jepang, Ada Gunung Fuji dan Kastil Osaka
Sejarah Kanamara Matsuri Festival
Kanamara Matsuri berawal pada masa periode Edo (1603-1868) di kawasan Kawasaki Jepang.
Kala itu, Kawasaki masih menjadi kawasan penginapan di sepanjang Tokaido, jalan utama yang menghubungkan ibu kota timur Edo ke Kyoto.
BACA JUGA:Coba Ini! 5 Daftar Makanan untuk Penderita Asam Urat, Aman Dikonsumsi dan Baik bagi Kesehatan
Banyak wanita yang bekerja di penginapan, sering datang ke Kuil Kanamaya memohon doa agar senantiasa dilindungi dari penyakit dan kesialan.
Ada juga orang-orang yang menderita penyakit menular seksual terus datang pada malam hari ke kuil untuk berdoa.
Inilah yang mendorong umat paroki Kuil Kanayama untuk memulai festival yang dapat dinikmati siapa saja di siang hari, tanpa diskriminasi. Semua orang bisa datang ke Kanamara Matsuri festival, tanpa khawatir dicela.
Sedangkan versi lainnya menurut legenda, setan pernah membalas dendam pada seorang wanita yang menolaknya dengan berdiam di dalam vaginanya dan menggigit penis suaminya sehingga dia tidak bisa punya keturunan.
Sehingga wanita itu membayar pandai besi untuk membuat lingga baja untuk mematahkan gigi iblis tersebut. Kemudian kesuburannya kembali. Lingga tersebut hingga sekarang menjadi ikon festival.
Itulah tadi sejarah, legenda hingga makna Kanamara Matsuri festival di Jepang, semoga informasi ini bermanfaat.
(*)