
Sebelumnya, tradisi nyotaimori dilakukan sebagai bentuk perayaan kepada setiap samurai yang telah menang pertempuran.
BACA JUGA:4 Prosesi Shinzen Shiki, Pernikahan Tradisional Jepang yang Penuh Makna
Hingga sejumlah restoran yang ada di Jepang menjadikan tradisi ini sebagai bentuk layanan menarik pelanggan.
Tradisi dengan menjadikan wanita sebagai 'piring' ini, mengharuskan ia berbaring bersamaan makanan di atas tubuhnya.
Lantas, model-model wanita yang dipekerjakan dalam tradisi tersebut juga bukanlah model biasa.
BACA JUGA:Mengenal Shinzen Shiki, Tradisi Pernikahan Unik dari Penganut Agama Shinto di Jepang
Terdapat pelatihan serta perawatan khusus supaya dapat lolos ujian sebagai model tersebut.
Mereka akan menjalani hal tersebut selama sekitar 2 jam, tidak berbicara dengan tamu, tetap dalam keadaan diam, kemudian menahan suhu dingin sebab sushi tersaji dalam kondisi dingin.
Mereka yang sudah terbaring, tubuhnya lantas ditutupi menggunakan daun pisang yang telah disterilkan.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Jepang, Ini yang Perlu Diperhatikan Saat 'Nyotaimori', Apa Itu?
Barulah makanan tersebut disajikan dan ditata rapi kemudian diberi hiasan berupa irisan jeruk, bunga-bunga, dan sayuran di atas daun pisang.
Hal paling khusus saat nyotaimori dilakukan, yakni di tubuh wanita tersebut biasanya akan ditutupi dengan hiasan.
Acara diselenggarakan selama 1-2 jam dengan dihadiri oleh para tamu undangan.
BACA JUGA:Nyotaimori, Tradisi Ekstrem di Jepang, Wanita Dijadikan 'Piring' Sajian Sushi
Meski memang terkesan ekstrem hanya saja hal tersebut sudah menjadi tradisi orang di sana.
Menyadari akan adanya tradisi tersebut, diketahui pula bahwa ada aturan-aturan yang perlu ditaati saat hendak menikmati sushi.