BACA JUGA:Makhluk Mitologi Bernama Al Jassasah, Hewan Misterius Pengawal Dajjal, Sudah Tahu?
"Aku tidak akan keluar kamar bu, sampai ibu sudah tidak ada. Hidupku sudah hancur, aku hanya anak yang cacat bahkan tidak satu pun orang yang peduli," ocehnya pada sang ibu.
Kata-kata itu cukup menyakitkan, padahal sang ibu mengkhawatirkan anaknya itu, bahkan sudah berkali-kali membujuk si anak untuk keluar.
Kondisi kunang-kunang tak bercahaya itu semakin memburuk, bahkan ia mengunci pintunya sudah hampir satu tahun.
"Sayang, ibu sakit. Sepertinya ibu terkena flu dan juga batuk yang parah. Tolong keluar kamar sayang, aku minta maaf telah membuatmu lahir menjadi seperti itu, cacat sehingga tidak ada satu pun yang mau berteman denganmu," ucap ibunya.
"Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku mencintaimu selayaknya ibu dan temanmu," tambahnya.
Si kunang-kunang itu tetap tidak mau berbicara, ia hanya menutup wajahnya dengan seprai dan semakin frustrasi.
Seiring berjalannya waktu, pada minggu ini ibunya tidak pernah memanggil untuk sekadar memberinya makan.
"Aneh, kenapa ibu tidak lagi memberiku makan selama tiga hari ini seperti biasanya?" tanyanya.
"Aku juga tidak mendengar suaranya lagi," lanjut si anak.
Patrick dengan perut yang keroncongan semakin lapar, di saat inilah ia mau untuk keluar kamarnya.
Namun, dengan secara tiba-tiba dan dramatis ia melihat sang ibu sudah tidak bernyawa lagi. Lalu ada surat ditangannya dan isinya seperti ini,
BACA JUGA:Mengenal Dabbah! Hewan Ini Sempat Viral dan Disebut Sebagai Tanda Hari Kiamat, Begini Penjelasannya