Sedangkan calon suami akan berkeliling untuk memilih perempuan yang akan dijadikan istri.
Tak sendirian, para gadis tersebut juga ditemani oleh sang ibu. Tak hanya gadis yang sudah cukup umur, gadis-gadis muda yang bahkan belum cocok untuk jadi mempelai juga mengenakan maskara tebal, perhiasan mencolok, dan sepatu bertumit tinggi yang membuat tubuh mereka menjulang.
BACA JUGA:Tradisi Nyeleneh Tak Masuk Akal, Suku Aghori Makan Mayat Manusia
Pria kaya paling punya kesempatan di acara ini karena mereka bisa membayar berapapun yang diminta. Meskipun demikian, ketentuan kesepakatannya tetaplah di pihak si gadis.
Menurut laman IMPERIUM, rata-rata para gadis tersebut diberi mahar dengan harga sekitar USD7.500 (Rp117 juta) hingga USD11.300 (Rp176,28 juta).
Tidak hanya itu, harga tersebut juga bisa lebih tinggi, jika banyak calon suami yang menginginkan perempuan tersebut.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Syawalan Unik Masyarakat Muslim Suku Jawa, Bagikan Ketupat Jembut
Pemasangan harga ini dimaksudkan agar perempuan mendapatkan keuntungan finansial. Sebab, kelompok yang mengikuti tradisi ini tergolong kelompok miskin yang mencari nafkah sebagai pengrajin.
Meski begitu, tradisi pasar pengantin di Bulgaria ini menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat lantaran dianggap melecehkan dan menurunkan martabat perempuan.
(*)